Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berharap skuad Garuda tidak takut saat berlaga di Piala AFF 2020 melawan Vietnam. Pertandingan Piala AFF 2020 Timnas Indonesia vs Vietnam berlangsung Selasa (15/12/2021) pukul 19.30 WIB.
Shin Tae-yong tak ingin rasa sungkan membuat timnya kalah, seperti yang dialami Malaysia. Menurutnya, Malaysia terlalu sungkan melawan Vietnam, sehingga kalah 0-3.
"Memang cukup bisa berpikir seperti itu (Malaysia terlalu menaruh hormat pada Vietnam), tetapi pemain muda kami mempersiapkan diri untuk yang terbaik di lapangan. Untuk itu pemain jangan takut, harus kerja keras, dan bermain maksimal," ujar Shin Tae-yong, dikutip dari laman pssi.org, Rabu (15/12/2021).
Advertisement
"Pastinya Vietnam tim yang baik. Meskipun kalah enam kali di Kualifikasi Piala Dunia, tetapi mereka yang terkuat di Piala AFF 2020," tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Selain itu, ia mengakui bahwa Evan Dimas dan kawan-kawan punya statistik kurang apik saat melawan Kamboja dan Laos.
Namun, ia juga menyebut, kondisi performa pemain bersifat fleksibel.
"Memang bisa berbeda beda gaya permainan kami, terhadap tim yang kami lawan. Kadang performa pertandingan naik dan turun. Kami lebih baik di babak pertama saat melawan Kamboja. Tetapi lawan Loas, kami lebih baik lagi di babak kedua. Situasi pertandingan berbeda-beda," jelas Shin Tae-yong.
Elkan Baggott Absen dari Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam
Salah seorang pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Elkan Baggott terancam tidak bisa berpartisipasi dalam laga Piala AFF 2020 melawan Vietnam pada Rabu (15/12), karena diminta menjalani karantina.
PSSI, mengkonfirmasi absennya Elkan Baggot dalam Piala AFF 2020 sore ini.
Dikutip dari situs resmi PSSI, Rabu (15/12/2021) Elkan Baggot diminta untuk menjalani karantina dadakan setelah salah seorang penumpang pesawat yang ditumpanginya dari London, Inggris ke Singapura, dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa saat ini Elkan dalam kondisi baik dan hari ini dibawa ke sebuah hotel yang sudah ditunjuk pemerintah Singapura untuk menjalani karantina.
"PSSI dibantu KBRI di Singapura telah melakukan negoisasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini Kementerian Kesehatan Singapura. Kami harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah Singapura bahwa Elkan karantina hingga 18 Desember," terang Yunus Nusi.
Advertisement