Sukses

Membandingkan Krisis Ekonomi Dampak Pandemi dengan 1998, Mana Cepat Pulih?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis tahun 1998.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis tahun 1998.

Dalam waktu 1,5 tahun ekonomi Indonesia yang sempat terpuruk akibat virus corona sudah bisa bangkit. Sedangkan pemulihan ekonomi akibat krisis 1998 membutuhkan waktu pemulihan 4 tahun.

"Kemampuan pulih dalam bentuk PDB, krisis yang sekarang hanya butuh waktu 1,5 tahun. Kalau tahun 98 kita butuh waktu 4 tahun," kata Sri Mulyani dalam pidato World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Kamis (16/12/2021).

Dia menjelaskan, kondisi ini terjadi karena pada tahun 1998, krisis yang terjadi menghantam sektor keuangan. Sehingga membutuhkan waktu lebih lama saat pemulihan.

Sementara itu saat krisis ekonomi akibat pandemi, pemerintah langusng melakukan antisipasi di sektor keuangan. Maka sektor keuangan cenderung stabil, hanya saja sektor riil yang terkena hantaman akibat pembatasan mobilitas.

Namun, seiring dengan penanganan pandemi yang lebih terkendali, perlahan mobilitas juga diperlonggar. Sehingga aktivitas ekonomi kembali bergerak dan pemulihan sudah mulai terasa walau pandemi masih berlangsung.

Selain itu meski masih dalam suasana pandemi, tingkat pengangguran dalam setahun telah menurun. Per Agustus 2020, tingkat pengguran tercatat 7,07 persen. Namun pada Agustus 2021 terjadi penurunan angka pengangguran menjadi 6,19 persen atau 91 juta.

"Artinya kita sudah ciptakan 2,1 juta lapangan pekerjaan," kata Sri Mulyani.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Serapan Tenaga Kerja

Bendahara negara ini mengatakan pemulihan penyerapan tenaga kerja tersebut menunjukkan perekonomian nasional tengah dalam fase pemulihan. Pemulihan yang hendak dicapai bukan sebatas pulih, tetapi demi untuk perbaikan ekonomi yang berkelanjutan.

"Menciptakan lapangan kerja ini untuk mengurangi kemiskinan dan desain ini akan terus berjalan dengan baik," kata dia.

Sri Mulyani optimis di tahun 2022 mendatang pertumbuhan ekonomi nasional bisa kembali sebelum pandemi yakni 5,2 persen. "Kita akan terus pulih dna mudah-mudahan bisa diatas 5 persen sebagaimana dalam APBN 2022 yang kami alokasikan tumbuh 5,2 persen," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Selanjutnya: Serapan Tenaga Kerja