Liputan6.com, Jakarta Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), di ulang tahun yang ke-126, mencatatkan sederet pencapaian penting, dalam memberikan layanan perbankan dan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Pertama adalah mandat baru BRI sebagai induk Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) demi mengembangkan ekosistem Ultra Mikro, melalui sinergi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) maka aspirasi memberikan akses keuangan seluas-luasnya dapat tercapai.
Baca Juga
Hal ini ditandai dengan proses pelaksanaan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. BRI mendapat respon positif dalam pelaksanaan rights issue tersebut, terbukti dari adanya oversubscribed dan total nilai rights issue yang menembus Rp95,9 triliun.
Advertisement
Pencapaian tersebut menjadikan right issue BRI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, terbesar ke-3 di Asia dan ke-7 di Dunia.
“Kepercayaan publik terhadap BRI masih tinggi. Kami menyampaikan apresiasi tertinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam momentum baru BRI Group di usianya yang akan menginjak ke-126 ini,” ucap Direktur Utama BRI Sunarso (15/12).
Sunarso menyebut entitas usaha baru ini membuat peran BRI dalam mengembangkan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin kokoh. Targetnya, sebanyak 85% total kredit BRI bakal berada di sektor UMKM.
Hingga September 2021, penyaluran kredit secara konsolidasi BRI telah mencapai Rp1.026,42 triliun. Nilai itu tumbuh 9,74% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh sebesar 12,5% yoy menjadi Rp848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit.
Sunarso menambahkan bahwa meningkatnya penyaluran kredit kepada UMKM menjadi wujud komitmen BRI untuk terus mendorong pelaku UMKM untuk segera bangkit dari situasi pandemi dan agar dapat terus naik kelas.
BRI berupaya untuk menyelamatkan UMKM, salah satunya adalah melalui restrukturisasi kredit. BRI telah merestrukturisasi kredit total sebesar Rp241 triliun kepada lebih dari 2,9 juta nasabah yang mayoritasnya adalah UMKM.
“Sampai dengan Oktober 2021, outstanding kredit yang kami restrukturisasi sudah menurun menjadi Rp. 163 Triliun untuk 2,2 juta nasabah, dengan NPL hanya sebesar 5,74%, yang artinya tingkat kesuksesan restrukturisasi kredit relatif tinggi yakni 94,36%”, tambah Sunarso.
Pada usia yang ke-126 tahun, BRI juga mencetak sejarah emas lainnya. Antusiasme investor di pasar modal terhadap BRI semakin melejit, ditandai dengan nilai kapitalisasi pasar BBRI yang sempat memecahkan rekor yakni mencapai sebesar Rp648,67 triliun pada perdagangan 13 Oktober 2021 atau tertinggi sejak tercatat di bursa pada 2003 (all time high).
Hal ini sejalan dengan kinerja bisnis BRI yang semakin solid dan kokoh pada tahun ini. Hingga kuartal III-2021, BRI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp19,07 triliun atau meningkat sebesar 34,74% yoy.
Kinerja solid itu pun juga mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Forbes Global 2000 menobatkan BRI sebagai Perusahaan terbesar di Indonesia, dan The Most Valuable Brand in Indonesia 2021 oleh Brand Finance (Banking 500).
Setidaknya ada lebih dari 130 penghargaan yang diterima oleh BRI pada tahun 2021, antara lain:
- Best Bank Awards: Indonesia's Best Bank for SMEs 2021 dari Asia Money
- CGPI (Corporate Governance Perception Index): Indonesia Most Trusted Companies
- The Best State Owned Enterprise in 2021 dari Bisnis Indonesia di ajang TOP BUMN Award 2021
- Penghargaan platinum (tertinggi) dalam ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2021 dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR) sebagai perusahaan terdepan yang menerapkan keuangan berkelanjutan
- BRI juga dinobatkan sebagai The Most Adaptive Titan Bank dari CNBC Indonesia Award 2021 dan BUMN Terbaik 2021 oleh Majalah Investor
Upaya BRI Hadir untuk Masyarakat
Selain memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, upaya BRI dalam memberi makna Indonesia juga ditunjukkan dalam kontribusinya pemulihan sosial ekonomi masyarakat, terlebih dikondisi yang sangat menantang akibat pandemi pada dua tahun terakhir. Semangat berbagi terus ditunjukkan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli.
BRI mendukung keberlangsungan studi anak dari tenaga pendukung medis di berbagai daerah di Indonesia dengan memberikan beasiswa pendidikan. Sebanyak 1.800 anak tenaga pendukung medis, seperti sopir ambulans, tenaga kebersihan, petugas pemulasaran rumah sakit (RS), tenaga administrasi RS, pekerja dasar RS, dan non pekerja tetap lain menerima bantuan langsung dari BRI ini.
Dibidang Pendidikan, lewat Program Ini Sekolahku, BRI juga memberikan bantuan renovasi sekolah di daerah-daerah pelosok Indonesia terutama di daerah perbatasan yang diharapkan bisa mendorong genderasi muda untuk semangat menuntut ilmu sehingga menciptakan SDM-SDM yang handal dan berdaya saing.
Tak hanya itu saja, BRI juga mendorong pemulihan aktivitas ekonomi, salah satunya di sektor pariwisata. Komitmen ini diwujudkan dengan membangun beberapa infrastruktur penunjang wisata di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Bantuan pembangunan tersebut berupa dermaga, renovasi balai desa, hingga pembangunan jalur tracking, dan sarana penunjang lain seperti signage, gazebo atau pos istirahat.
BRI juga terus berupaya menghadirkan kesetaraan dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkarya. BRI memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan kariernya.
Melalui program BRI Sahabat Disabilitas, sebanyak 100 penyandang disabilitas diberikan kesempatan untuk magang di berbagai instansi di beberapa wilayah. BRI juga turut tanggap dalam merespon berbagai bencana alam yang terjadi dalam setahun ini. Melalui Satuan Bencana BRI, Tim Elang, bantuan demi bantuan terus disalurkan untuk membantu masyarakat pulih dan dapat beraktivitas kembali secara normal.
Sunarso mengatakan, semua upaya yang dilakukan merupakan bentuk komitmen BRI yang hadir membantu masyarakat.
"Kami terus mengoptimalisasi sumber daya yang kami miliki untuk mendukung ekonomi nasional agar dapat segera bangkit," tutup Sunarso.
(*)