Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu Indonesia Property Watch mengeluarkan laporan tren perumahan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) dan Banten selama periode kuartal ketiga 2021. Indonesia Property Watch mencatat ada pertumbuhan unit rumah terjual dari quarter to quarter (qtq).
CEO dan Founder Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengungkapkan bahwa pada Q3-2021 pasar perumahan Jabodebek-Banten mengalami pertumbuhan nilai penjualan cukup tinggi, yakni 53,5 persen (qtq), melanjutkan tren kenaikan yang terjadi sejak akhir 2021. Sedangkan pertumbuhan unit terjual sebesar 12,4 persen (qtq) menjadi 2.290 unit pada Q3-2021.
Baca Juga
“Pertumbuhan ini (unit terjual) lebih rendah dari peningkatan nilai penjualan, yang mengindikasikan bahwa harga rata-rata unit terjual lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujar Ali berdasarkan materi paparan Tren Perumahan Jabodebek-Banten Q3 2021 Indonesia Property Watch seperti dikutip, Kamis (16/12/2021).
Advertisement
Tren positif penjualan rumah tapak pun berlanjut hingga Q4 2021 meski pandemi covid masih berlangsung. Beberapa developer besar mengumumkan bahwa unit yang mereka luncurkan langsung sold out di hari peluncuran.
Jika cerita kesuksesan developer besar itu sudah biasa, lain hal jika kesuksesan itu diraih developer yang dijalankan oleh anak muda milenial, yaitu Easton Urban Kapital yang didirikan oleh William Liusudarso (32).
Salah satu proyek terbaru Easton Urban Kapital yakni Hummingbird House yang terletak di Jl Niban Rimin, Serpong sukses terjual 90 persen pada saat launching product di akhir November 2021 lalu. Nilai pendapatannya pun mencapai Rp 110 miliar.
“Dari 62 unit yang kami pasarkan sekarang tinggal sisa 7 unit dengan ukuran 7x13 m,” ujar William Liusudarso, Presiden Direktur Easton Urban Kapital saat ditemui di show-unit Hummingbird House.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selera Milenial
Desain dan arsitektur yang keren lagi-lagi menjadi faktor laris manisnya proyek Easton Urban Kapital. “Kami membangun rumah dengan perencanaan design yang matang, layoutnya detail, sirkulasi udara, dan pencahayaan alami benar-benar kami perhatikan hingga membentuk kualitas ruangan yang nyaman untuk penghuninya,” ujar William.
Sementara itu Edwin Salim selaku Manajer Marketing, Easton Urban Kapital, mengasumsikan bahwa karena letak Hummingbird House dekat dengan BSD (Bumi Serpong Damai), maka calon pembeli pun memiliki banyak pilihan untuk tempat tinggal. “Dengan harga yang sama, orang bisa mendapatkan desain yang lebih bagus dan juga bangunan yang lebih besar di sini,” ujar Edwin.
Desain Hummingbird House sendiri merupakan pengembangan desain dari proyek sukses Easton terdahulu yakni Somerhill House di Bukit Indah, Serua, Ciputat.
Desain fasad yang menarik, pengaturan elevasi ruangan yang fungsional di Somerhill House diterapkan kembali oleh pengembang di proyek Hummingbird House. Dengan luas tanah 91m2 dan luas bangunan 135m2, Hummingbird House dibanderol dengan harga Rp1,8-Rp1,9 Miliar.
Yang kerennya lagi, di luas lahan 7x13 m, pengembang mampu menciptakan 3+2 kamar tidur dan 3+1 kamar mandi. Plus area balkon komunal yang asyik buat nongkrong atau barbeque-an. Bukan sembarang balkon, balkon itu pun menjadi kanopi carport mobil yang ada di bawahnya sehingga terlihat rapi untuk seluruh penghuni. Tak sampai di situ, ceiling yang tinggi serta pengaturan sirkulasi udara dan cahaya yang proper juga membuat rumah ini nyaman untuk ditinggali.
“Kalau memasak tidak perlu exhaust fan lagi karena udara benar-benar diperhatikan masuk dan keluarnya,” ujar Edwin.
Edwin menambahkan, karena pengerjaannya inden, calon pembeli masih bisa merubah bentuk layout. “Untuk perubahan yang tidak begitu masif kita bisa bantu. Contoh kamar asisten rumah tangga mau difungsikan sebagai kamar tidur tambahan,” tambah Edwin.
Advertisement