Liputan6.com, Jakarta - Pembuat vaksin, Serum Institute of India (SII) menggelontorkan USD 66,2 juta (Rp 951,5 miliar) ke Universitas Oxford.
Uang ini ditujukan untuk mendirikan tempat penelitian yang juga akan melibatkan institut tersebut dalam pembuatan vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford.
Baca Juga
Kesepakatan tersebut dibangun di atas kolaborasi antara Universitas Oxford, AstraZeneca dan SII.
Advertisement
Investasi itu dilakukan melalui unit Serum Life Sciences milik perusahaan India, kata pihak Universitas Oxford pada Rabu (15/12/2021).
Dikutip dari laman Aljazeera, Jumat (17/12/2021) gedung penelitian di Oxford ini nantinya akan dinamai dengan nama pemilik SII - Poonawalla Vaccines Research.
Fasilitas baru di Universitas Oxford ini nantinya akan menampung lebih dari 300 ilmuwan dan akan membantu meningkatkan program pengembangan vaksin utama universitas.
Sumbangan itu akan menjadi hadiah terbesar universitas untuk penelitian vaksin, demikian pernyataan Universitas Oxford.
SII, didirikan pada tahun 1966 di kota Pune di India barat oleh Cyrus Poonawalla, putra seorang peternak kuda, dan orang terkaya kelima di India, menurut Forbes.
Pada tahun 2019, Cyrus juga dianugerahi gelar kehormatan oleh Universitas Oxford.
Kesepakatan Pengembangan Vaksin Lainnya
SII juga telah sepakat dengan Jenner Institute, yang berada di balik vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca, untuk memproduksi dan mengembangkan vaksin malaria R21/Matrix-M Jenner dalam skala besar.
Vaksin tersebut kini dalam uji coba tahap akhir. Saat ini, SII dijalankan oleh putra Cyrus yaitu Adar Poonawalla, yang istrinya Natasha Poonawalla mengepalai Serum Life Sciences.
Dengan kegemaran akan mobil mewah dan kuda pacu, pasangan ini sering terlihat bercengkerama dengan bintang Hollywood dan Bollywood.
Pada September 2021, keluarga Poonawalla juga telah menginvestasikan dana USD 66,2 juta di Oxford Biomedica untuk membantu mendanai pengembangan pabrik yang memproduksi vaksin COVID-19.
Advertisement