Foxconn Technology Group, produsen utama produk Apple Inc kembali melakukan ekspansi ke China di tengah kabar perusahaan akan membangun pabrik di Indonesia.
Perusahaan menanamkan investasi senilai 5 miliar yuan (US$ 802 juta) di Nanning, ibukota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, China Selatan.
Hon Hai Precision Industry Co Ltd, induk Foxconn, telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah daerah untuk membangun pabrik tablet dan smartphone pabrik.
"Investasi bertujuan menjadikan Nanning memiliki reputasi sebagai daerah yang memiliki manufaktur modern, pusat komersial dan logistik di wilayah itu," kata Direktur Foxconn Terry Gou, seperti dilansir China Business News, Senin (31/12/2012).
Liu Kun, Juru bicara perusahaan yang berbasis di Shenzhen menolak untuk mengkonfirmasi laporan itu. Dia hanya mengatakan semua proyek yang sedang berlangsung di China daratan akan diumumkan melalui Taiwan Stock Exchange, di mana Hon Hai terdaftar.
Tapi dia mengatakan kepada China Daily bahwa Shenzhen, Zhengzhou dan Chengdu tetap menjadi hub utama bagi Foxconn. Tiga kota tersebut akan melayani pasar negara selatan, tengah dan barat.
Badan Perencanaan Ekonomi Nanning mengatakan ingin menarik perusahaan seperti Foxconn berinvestasi ke daerah mereka.
"Electronics jelas merupakan suatu industri yang diprioritaskan dalam garis ekonomi kita," kata Cao Xiaojun, Pejabat Komisi Reformasi dan Perkembangan Kota yang mengawasi perencanaan industri.
Cao mengatakan perusahaan seperti Foxconn akan menciptakan situasi win-win dengan membawa lebih banyak modal dan mengkonsolidasikan rantai industri.
Dia juga memastikan investor dapat memanfaatkan sepenuhnya keuntungan geografis Nanning sebagai pintu gerbang ke negara-negara anggota ASEAN. "Akibatnya, kita melihat semakin banyak perusahaan mendirikan basis regional mereka di Nanning," tegas dia.
Bahkan, lanjut dia, pemerintah akan memberikan insentif untuk mendorong industri yang sedang berkembang untuk datang ke Nanning.
China Business News mengatakan Foxconn telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan pabrik dan perekrutan pekerja secara besar-besaran.
Kompleks Nanning akan memproduksi secara massal layar LCD untuk tablet dan TV, dan peralatan komunikasi termasuk routers.
Seperti diberitakan sebelumnya, Foxconn menunda pembangunan pabrik di Indonesia akibat masalah regulasi dan kesepakatan dengan mitra lokal. Penundaan kemungkinan molor hingga 6 bulan ke depan.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan penundaan tersebut terjadi karena hingga kini Foxconn belum mencapai kesepakatan dengan pabrikan lokal sebagai mitra. "Mereka belum ada kesepakatan bersama pabrikan lokal mengenai syarat dan ketentuan dari produsen Taiwan," kata dia.
Dia menuturkan apabila pabrik Foxconn berdiri, maka mereka harus menggandeng mitra lokal sesuai ketentuan pemerintah. Tujuan dari kebijakan itu untuk mendorong kehadiran barang elektronik buatan Indonesia.
Selain belum ada kesepakatan dengan mitra lokal, lanjut dia, masih ada syarat dan ketentuan yang belum sesuai antara pihak pemerintah Indonesia dengan pihak Foxconn tentang kebijakan. Mereka meminta hal sedikit berbeda dari aturan yang ada di Indonesia. "Untuk regulasinya, pemerintah masih dilakukan pembahasan antar instansi," paparnya.(NUR/IGW)
Perusahaan menanamkan investasi senilai 5 miliar yuan (US$ 802 juta) di Nanning, ibukota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, China Selatan.
Hon Hai Precision Industry Co Ltd, induk Foxconn, telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah daerah untuk membangun pabrik tablet dan smartphone pabrik.
"Investasi bertujuan menjadikan Nanning memiliki reputasi sebagai daerah yang memiliki manufaktur modern, pusat komersial dan logistik di wilayah itu," kata Direktur Foxconn Terry Gou, seperti dilansir China Business News, Senin (31/12/2012).
Liu Kun, Juru bicara perusahaan yang berbasis di Shenzhen menolak untuk mengkonfirmasi laporan itu. Dia hanya mengatakan semua proyek yang sedang berlangsung di China daratan akan diumumkan melalui Taiwan Stock Exchange, di mana Hon Hai terdaftar.
Tapi dia mengatakan kepada China Daily bahwa Shenzhen, Zhengzhou dan Chengdu tetap menjadi hub utama bagi Foxconn. Tiga kota tersebut akan melayani pasar negara selatan, tengah dan barat.
Badan Perencanaan Ekonomi Nanning mengatakan ingin menarik perusahaan seperti Foxconn berinvestasi ke daerah mereka.
"Electronics jelas merupakan suatu industri yang diprioritaskan dalam garis ekonomi kita," kata Cao Xiaojun, Pejabat Komisi Reformasi dan Perkembangan Kota yang mengawasi perencanaan industri.
Cao mengatakan perusahaan seperti Foxconn akan menciptakan situasi win-win dengan membawa lebih banyak modal dan mengkonsolidasikan rantai industri.
Dia juga memastikan investor dapat memanfaatkan sepenuhnya keuntungan geografis Nanning sebagai pintu gerbang ke negara-negara anggota ASEAN. "Akibatnya, kita melihat semakin banyak perusahaan mendirikan basis regional mereka di Nanning," tegas dia.
Bahkan, lanjut dia, pemerintah akan memberikan insentif untuk mendorong industri yang sedang berkembang untuk datang ke Nanning.
China Business News mengatakan Foxconn telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan pabrik dan perekrutan pekerja secara besar-besaran.
Kompleks Nanning akan memproduksi secara massal layar LCD untuk tablet dan TV, dan peralatan komunikasi termasuk routers.
Seperti diberitakan sebelumnya, Foxconn menunda pembangunan pabrik di Indonesia akibat masalah regulasi dan kesepakatan dengan mitra lokal. Penundaan kemungkinan molor hingga 6 bulan ke depan.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan penundaan tersebut terjadi karena hingga kini Foxconn belum mencapai kesepakatan dengan pabrikan lokal sebagai mitra. "Mereka belum ada kesepakatan bersama pabrikan lokal mengenai syarat dan ketentuan dari produsen Taiwan," kata dia.
Dia menuturkan apabila pabrik Foxconn berdiri, maka mereka harus menggandeng mitra lokal sesuai ketentuan pemerintah. Tujuan dari kebijakan itu untuk mendorong kehadiran barang elektronik buatan Indonesia.
Selain belum ada kesepakatan dengan mitra lokal, lanjut dia, masih ada syarat dan ketentuan yang belum sesuai antara pihak pemerintah Indonesia dengan pihak Foxconn tentang kebijakan. Mereka meminta hal sedikit berbeda dari aturan yang ada di Indonesia. "Untuk regulasinya, pemerintah masih dilakukan pembahasan antar instansi," paparnya.(NUR/IGW)