Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan 3 infrastruktur Literasi Keuangan, salah satunya Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan. Untuk mengatasi tantangan demokrasi demografis dan geografis yang dihadapi oleh Indonesia.
“OJK mempunyai strategi pelaksanaan edukasi sebagai bauran antara kegiatan offline dan online untuk mengatasi tantangan demokrasi demografis dan geografis yang dihadapi oleh Indonesia,” kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, dalam peluncuran infrastruktur Literasi Keuangan, secara virtual, Senin (20/21/2021).
Baca Juga
Menurutnya, kondisi pandemi yang membatasi pergerakan manusia telah memaksa masyarakat untuk lebih banyak menggunakan layanan digital. Demikian juga edukasi keuangan yang dikeluarkan oleh OJK, pengembangan learning system menjadi suatu sarana baru bagi pelaksanaan edukasi secara digital.
Advertisement
Sebagai inisiatif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman konsumen dan masyarakat terkait literasi keuangan, serta mempermudah mereka dalam mengakses informasi literasi keuangan OJK mengembangkan Learning Management System atau yang disingkat LMS.
“Hal ini merupakan salah satu bentuk digitalisasi literasi dan edukasi keuangan. Learning management system edukasi keuangan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berbagai tahapan telah dilalui diawali dengan penyusunan enquirment dilanjutkan dengan program aplikasi pelaksanaan sistem integration, dan testing,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kredit Macet Bank Meningkat, Ini Respons OJK
LMS Edukasi Keuangan
Selain kesiapan infrastruktur, OJK juga berusaha agar LMS edukasi keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh konsumen dan masyarakat.
Oleh karena itu, OJK akan melaksanakan kegiatan training of the trainers guna memberikan multiplier effect yang lebih luas dengan harapan agar peserta dapat mengajarkan dan meneruskan kembali informasi yang didapatkan dari kegiatan training of the trainer tersebut.
“LMS tersebut berisi materi edukasi keuangan dari tingkat basic (dasar), Intermediate (menengah), sampai tingkat advance (ahli). Untuk tahap pertama, Learning management System dilengkapi dengan 10 modul level basic,” ujar Sarjito.
Selanjutnya, pada tahun 2022, OJK akan mengembangkan kurikulum level menengah bagi sektor jasa keuangan syariah termasuk modul untuk segmen UMKM.
Advertisement