Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kemenpora, Kemendagri, Kemenko PMK dan didukung Program Kerjasama Pemerintah RI-UNFPA Indonesia menyelenggarakan Dialog Nasional Pemuda. Dialog ini guna  mendorong keterlibatan berbagai peran stakehoder dalam koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko menyampaikan, pembangunan pemuda merupakan agenda strategis bagi Indonesia, terutama dalam merespon krisis pandemi Covid-19.
Pemuda, dengan jumlah 1 dari 4 penduduk Indonesia berdasarkan Statistik Pemuda Indonesia di 2020, memiliki peran penting sebagai kelompok usia produktif dan dapat berperan aktif sebagai critical thinker, change maker, innovator, communicator, bahkan leaders dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) .
Advertisement
"Karena itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 (RPJMN 2020-2024) dan Rencana Kerja Pemerintah 2022 (RKP 2022) memberikan prioritas tersendiri atas pembangunan pemuda," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).
Plt Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Jonni Mardizal menekankan, Pemerintah tengah melakukan finalisasi atas Rencana Aksi Nasional (RAN) Pelayanan Kepemudaan 2021-2024 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari revisi Perpres Nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan.
Kepala Perwakilan UNFPA di Indonesia, Anjali Sen, menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda di tingkat lokal, nasional, dan global dalam memperkaya berbagai proses kebijakan dan pembangunan nasional dan internasional.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Pembangunan Pemuda
Subandi Sardjoko melanjutkan, kondisi pandemi COVID-19 telah memberi dampak signifikan atas pembangunan Indonesia secara keseluruhan, tak terkecuali pemuda. Kondisi ini tercermin dalam laporan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2021. Â
Capaian IPP mengalami penurunan 1,67 poin dari 52,61 (2019) menjadi 51,00 (2020).
Dampak signifikan pandemi Covid-19 terutama terlihat pada indikator tingkat pengangguran terbuka pemuda dan wirausaha kerah putih dalam domain lapangan dan kesempatan kerja serta indikator perempuan bekerja di sektor formal yang merupakan salah satu indikator penyusun domain gender dan diskriminasi.
Di sisi lain, penurunan capaian IPP secara nasional berdampak terhadap berkurangnya disparitas capaian IPP antarprovinsi.
Untuk mencapai target IPP pada RPJMN 2020-2024 sebesar 57,67 diperlukan tidak hanya kerja keras melainkan juga inovasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan kepemudaan perlu bersinergi pula dengan keterlibatan pemuda yang tak hanya merespon krisis tetapi juga dapat berperan dalam pembangunan.
Advertisement