Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah membuka opsi untuk perpanjangan masa karantina bagi turis asing atau Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk atau kembali ke Indonesia. Jika disetujui, perpanjangan masa karantina ini akan dimulai Januari 2022.
"Sedang dipertimbangkan jumlah masa karantina terpusat bagi yang masuk ke Indonesia selama 14 hari," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Jakarta, Senin (20/12/2021).
Saat ini masa karantina bagi WNA dan WNI yang masuk Indonesia adalah 10 hari. Dengan perpanjangan ini, maka pemerintah berusaha mengantisipasi masuknya virus Covid-19 varian omicron.
Advertisement
Meski begitu saat ini pemerintah tetap memberlakukan masa karantina selama 10 hari. Mengingat saat ini tercatat sudah 4 ribu pelaku perjalanan luar negeri yang keluar-masung Indonesia.
Masih menyikapi varian omicronomicron, tercatat ada 11 negara yang dilarang masuk ke Indonesia. Ini menambah daftar negara yang di-blacklist dari daftar penolakan kedatangan orang, yakni Inggris, Denmark dan Norwegia.
"Sudah ada 11 negara dilarang dan 4 negara lagi yakni Inggris, Denmark dan Norwegia. Dan ada 1 negara dikeluarkan dari daftar tersebut yaitu Hongkong," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Omicron Pertama di RI Tertular WNI yang Tiba dari Nigeria
Berdasarkan penelusuran diketahui petugas kebersihan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran berinisial N terinfeksi varian Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri. N tertular varian Omicron COVID-19 dari wanita warga negara Indonesia yang datang dari Nigeria pada 27 November 2021.
Selain itu, dua WNI yang datang dari Inggris dan Amerika Selatan juga terkonfirmasi terpapar varian Omicron lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Sudah terbukti, semua kasus di Indonesia adalah imported case. Kasus dari luar negeri," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Senin, 20 Desember 2021.
Budi mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penularan Omicron di komunitas. Hal ini berkat penemuan kasus terjadi saat mereka menjalani karantina.
Advertisement