Sukses

Pertamina Jamin Pasokan BBM dan Elpiji di Kalimantan selama Nataru Aman

Pada Natal dan Tahun Baru, kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-2 untuk gasoil.

Liputan6.com, Pontianak - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjamin pasokan energi di pulau Kalimantan. Caranya adalah, melakukan upaya antisipasi terhadap peningkatan konsumsi BBM dan elpiji di Kalimantan. Salah satunya dengan melakukan pengawasan distribusi BBM melalui Tim Satgas Nataru.

“Dalam mengawal kelancaran distribusi BBM dan elpiji, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 29 November 2021 hingga 10 Januari 2022 di kantor Regional dan seluruh lokasi suplai point BBM dan elpiji yang tersebar di wilayah Kalimantan,” kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar, dalam keterangan resmi, Senin (20/12/2021).

Dia berkata, pada Natal dan Tahun Baru, kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-2 untuk gasoil. Selain itu, Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 66 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur 14 SPBU, Kalimantan Barat 26 SPBU, Kalimantan Tengah 10 SPBU, dan Kalimantan Selatan 16 SPBU. Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7.

Kebutuhan Elpiji

Peningkatan kebutuhan elpiji rumah tangga pada Nataru 2021 telah diantisipasi dengan meningkatkan stok 5,8 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.378 metrik ton dari konsumsi normal bulanan yaitu 1.302 metrik ton untuk wilayah Kalimantan.

Penambahan penyaluran LPG 3 kg telah dilakukan sejak minggu ke-2 bulan Desember dengan penambahan fakultatif untuk wilayah Kalimantan sebanyak 1.769 metrik ton (589.800 Tabung). Penyaluran ini telah disalurkan ke 282 agen yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan. Untuk wilayah Kalimantan Barat, penambahan fakultatif sebanyak 416 Metrik Ton (138.800 Tabung).

Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan Agen dan Pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG. Sebanyak 309 agen elpiji dan 951 outlet/pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Pasokan

Lonjakan konsumsi BBM pada Nataru 2021, Pertamina melakukan beberapa hal berikut:

1. Peningkatan stok gasoline:

Untuk Pertalite sebesar 5,4 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 5.440 KL/hari menjadi 5.733 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,6 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 1.682 KL/hari menjadi 1.759 KL/hari.

Untuk Pertamax sebesar 7,1 persen dari konsumsi normal bulanan atau sektiar 1.333 KL/hari menjadi 1.428 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertamax sebesar 1,6 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 99 KL/hari menjadi 101 KL/hari.

Untuk Pertamax Turbo sebesar 10 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 47 KL/hari menjadi 52 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertamax Turbo 7,4 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2,8 KL/hari menjadi 3,1 KL/hari.

2. Peningkatan Gasoil :

Untuk Solar sebesar 1,4 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2.532 KL/hari menjadi 2.568 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Solar 1,1 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 971 KL/hari menjadi 982 KL/hari.

Untuk Dexlite sebesar 6,5 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 944 KL/hari menjadi 1.005 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Dexlite 42 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 125 KL/hari menjadi 178 KL/hari.

Untuk Pertamina Dex sebesar 1,8 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 47,9 KL/hari menjadi 48,8 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Barat, estimasi konsumsi Pertamina Dex cenderung mengalami penurunan 6,9 persen dari konsumsi normal atau sekitar 11,8 KL/hari menjadi 10,9 KL/hari.