Sukses

Raksasa Retail Abu Dhabi Incar Produk Perabotan Rumah Tangga Hasil UMKM Indonesia

Lulu Group Hypermarket menyampaikan peluang produk UMKM Indonesia di pasar Timur Tengah cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Dubai Expo 2020 masih terus berjalan. Giliran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menghiasi Paviliun Indonesia. Sambil memamerkan sejumlah produk lokal, Kemenkeu menggelar diskusi untuk membuka peluang pasar Timur Tengah untuk UMKM Lokal.

Kemenkeu menggelar Talkshow bertajuk: Unlocking Middle East Market for Indonesia SMEs Product di Dubai Expo 2020. Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh delegasi dari negara tetangga seperti Brunei dan Malaysia, serta sejumlah pengunjung lainnya.

Atase Keuangan Abu Dhabi Boby Wahyu Hernawan menjelaskan, UMKM memiliki peran besar bagi ekonomi Indonesia. UMKM juga memilki peran penting dalam gejolak ekonomi saat ini.

"Kini, Indonesia ditantang dengan keterbukaan ekonomi dunia, pada kesempatan ini kita membahas peluang dan cara bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional terutama Timur Tengah,” kata Boby, dalam keterangan resmi, Selasa (21/12/2021).

Pada kesempatan yang sama Manajer Komersial Internasional Lulu Group Hypermarket, Ajay Nair menyampaikan peluang produk UMKM Indonesi di pasar Timur Tengah. Terutama Dubai dan Abu Dhabi.

“Kita mencari produk perabotan rumah tangga, minyak, Indonesia juga terkenal dengan hasil ikannya, ini sebuah peluang yang memiliki prospek bagus untuk beberapa tahun ke depan,” jelas Ajay Nair.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kisah Sukses

Pada kesempatan yang sama, Pendiri CV Hitara Cipta Selaras, Anastadia Amsyah membagikan kisah sukses dari Hitara Black Garlic dalam menembus pasar ekspor. Kemudian dilanjutkan pemaparan program peningkatan kapasitas UMKM dari Lembaga Pengelola Ekspor Indonesia/Indonesia Eximbank sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan oleh Kepala Departemen Jasa Konsultasi, Lembaga Pengelola Ekspor Indonesia Nila Meidita.

Nila mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki setidaknya tiga program utama Jasa Konsultasi untuk meningkatkan kapasitas UKM. Yakni Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang merupakan program pelatihan selama satu tahun untuk menciptakan eksportir baru.

Kemudian, Marketing Handholding yang merupakan program percepatan ekspor dengan memberikan askes Global Marketplace kepada UKM. Serta Desa Devisa yang merupakan program pengembangan komunitas suatu wilayah berbasis komoditas.

Pada Dubai Expo 2020 Kementerian Keuangan menampilkan 13 produk UMKM berbasis ekspor. Ke-13 UKM tersebut berasal dari ketiga program pendampingan LPEI yaitu CPNE, Marketing Handholding, dan Desa Devisa.

Sektornya pun beragam seperti produk kelapa, handicraft, makanan dan minuman, dan perkebunan. Tujuannya adalah tentu untuk membantu meningkatkan potensi perdagangan Indonesia.