Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati was-was dengan perkembangan penyebaran virus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. Jika tidak bisa dikendalikan dengan baik maka damapk Omicron ini bisa ke pertumbuhan ekonomi.Â
"Kita bertanggung jawab jagain supaya omicron tidak mengganggu proyeksi dan momentum ini," kata Sri Mulyani dalam APBN KiTa, di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Upaya untuk menjaga pemulihan ekonomi merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya, pemerintah meminta dukungan dari masyarakat untuk tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan, karena ini akan membantu penanganan pandemi Covid-19 varin ini.
Advertisement
"Itu yang akan terus kita ulang-ulang supaya kita sadari pentingnya semuanya ikut menjaga pemulihan ekonomi," ungkapnya.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah mengumumkan penemuan varian Omicron di Indonesia. Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kasus pertama Omicron ditemukan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Sri Mulyani Indrawati sebelumnya optimis, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 bisa di atas 5 persen. Dengan demikian, ekonomi sepanjang tahun diprediksi tumbuh antara 3,5 hingga 4 persen.
"Di mana kuartal IV pertumbuhan diprediksi akan di atas lima persen karena akselerasi terlihat cukup kuat," kata dia.
Sri Mulyani menilai aktivitas konsumsi menguat seiring dengan terkendalinya pandemi covid-19. Penguatan konsumsi rumah tangga terjadi di sektor transportasi dan leisure yang sempat tertahan varian delta di kuartal III.
Selain itu, aktivitas investasi juga meningkat seiring dengan membaiknya supply chain dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Sementara ekspor impor juga diperkirakan masih akan tumbuh tinggi hingga kuartal IV 2021 terutama ekspor nonmigas.
 Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement