Sukses

KPPU Bongkar Penyebab Harga Ayam Tembus Rp 8.000 per Ekor

Harga ayam day old chicken (DOC) broiler dan layer selalu berada di atas harga acuan dan terus meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Harga ayam day old chicken (DOC) broiler dan layer selalu berada di atas harga acuan dan terus meningkat.

Misalnya untuk DOC Broiler mengalami peningkatan sebesar Rp 8.000 per ekor, dan layer Rp 10.000 per ekor, bahkan pada November mencapai Rp 11.000 per ekor.

“Terlihat bahwa harga acuannya Rp 5.000-6.000 per ekor untuk DOC broiler dan layer, tapi ternyata harga DOC yang diterima oleh peternak ini untuk boiler Rp 8000 ribu dan layer Rp 10.000, pada November mencapai Rp 11.000,” kata Direktur Ekonomi KPPU Mulyawan Ranamanggala, dalam konferensi pers KPPU, Selasa (21/12/2021).

Dengan demikian harga tersebut selalu mengalami peningkatan dan memberatkan peternak mandiri. Begitu pula harga pakan sangat fluktuatif atau berubah-ubah, yang mengakibatkan peternak mandiri kesulitan dalam memenuhi atau menekan harga produksinya.

“Bisa saja saat mereka mencoba menekan biaya produksi, namun harga pakannya mengalami kenaikan, sehingga mereka sulit dan mengalami tekanan dari segi produksinya,” ujarnya.

Misalnya untuk pakan jagung, selama periode Januari hingga November 2021 harganya selalu mengalami kenaikan. Dimana berdasarkan harga acuan Permendag nomor 7 tahun 2020 ditentukan harga acuan Jagung Rp 4.500/kg.

“Namun, ternyata di bulan Januari-November 2021 harga jagung selalu diatas harga acuan bahkan di November 2021 ini harga jagung Rp 8.400,” ucapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Adanya dominasi komoditas jagung sendiri terlihat, karena pengepul dan produsen pakan itu sangat mendominasi pembelian jagung petani.

Biasanya jika petani jagung panen langsung dikuasai pengepul dan perusahaan besar, sehingga harga pakan sulit ditemukan dan harganya semakin mahal.

“Pada akhirnya peternak mandiri kesulitan mendapatkan jagung sebagai bahan baku pakan mereka,” pungkas Mulyawan.