Sukses

Sambut Presidensi G20, Kemenhub Siapkan Layanan Bus Listrik di Bali

Kementerian Perhubungan ingin terus memperkuat layanan bus listrik melalui program Buy The Service (BTS), khususnya saat Indonesia jadi tuan rumah G20 di 2022.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan ingin terus memperkuat layanan bus listrik melalui program Buy The Service (BTS), khususnya saat Indonesia jadi tuan rumah G20 di 2022.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi bercerita, BTS merupakan satu skema baru, dimana pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus mengembangkan layanan tersebut untuk angkutan massal perkotaan.

"BTS ini prinsipnya adalah bahwa pemerintah menyiapkan anggaran dan pihak pengelolanya adalah pihak kontraktor atau pihak swasta," jelasnya dalam jumpa pers akhir tahun Kemenhub di Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Program BTS ini bakal terus diupayakan untuk dua koridor, yakni di Surabaya dan Bandung. Selain itu, moda bus listrik juga akan digencarkan di Bali yang jadi tempat penyelenggaraan G20 2022.

"Sebagaimana arahan Menteri untuk kegiatan di Bali terkait pelaksanaan G20 nantinya, kita akan menggunakan bus listrik. Jadi satu di Surabaya, satu di Bandung dan Bali akan menggunakan bus listrik," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Penumpang Bus Listrik

Menurut catatannya, hingga akhir tahun ini jumlah penumpang bus listrik di seluruh koridor Nusantara sudah mencapai angka 11 juta.

Budi Setiyadi pun menargetkan, volume penumpang layanan BTS pada awal 2022 nanti bisa mencapai 2,9 juta orang.

"Di Bogor juga sangat membanggakan, karena dari 4 koridor yang sudah diresmikan, sampai dengan sekarang penumpangnya sudah mencapai angka 205 ribu penumpang," terang dia.

Â