Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik pada perdagangan Rabu di tengah kekhawatiran pasokan yang ketat dan penarikan persediaan AS. Harga minyak melonjak meski ada kekhawatiran tentang kemungkinan pukulan terhadap aktivitas ekonomi dari penyebaran varian virus corona Omicron.
Persediaan minyak AS turun lebih dari yang diharapkan, dengan stok minyak mentah turun 4,7 juta barel. Hal ini meski sebagian karena pertimbangan pajak akhir tahun yang mendorong perusahaan untuk tidak menyimpan barel minyak mentah.
Baca Juga
Dikutip dari CNBC, Kamis (23/12/2021), harga minyak mentah berjangka Brent naik USD 1,31, atau 1,77 persen ke level USD 75,29 per barel setelah naik 3,4 persen di sesi terakhir.
Advertisement
Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,64, atau 2,3 persen menjadi USD 72,76 per barel.
Pembatasan mobilitas yang didorong oleh penyebaran Covid-19Â di seluruh dunia menambah kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar.
Jerman, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk di antara negara-negara yang telah menerapkan kembali penguncian sebagian atau penuh atau langkah-langkah jarak sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Masih belum jelas apakah varian Omicron lebih mematikan daripada Delta, strain yang dominan dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah penelitian dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa virus itu lebih kecil kemungkinannya untuk mengirim orang ke rumah sakit daripada Delta karena pemerintah di seluruh dunia berusaha menahan penyebaran varian yang cepat.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah harga minyak dunia menyentuh angka minus. Hal ini terjadi karena pasokan yang berlimpah tapi tidak banyak negara yang membeli minyak secara fisik.
Vaksin Booster
Chief Executive Officer Moderna Stephane Bancel mengatakan pada hari Selasa bahwa produsen vaksin tidak mengharapkan masalah dalam mengembangkan suntikan booster untuk melindungi terhadap varian Omicron dan dapat mulai bekerja dalam beberapa minggu.
Pfizer, salah satu produsen utama vaksin COVID-19, mengatakan pil antivirus COVID-19-nya telah disetujui untuk digunakan di rumah. Ini menargetkan orang-orang yang telah tertular virus dan efektif dalam mengurangi gejala dan rawat inap, kata perusahaan itu.
Advertisement