Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin meninjau beberapa stan nasabah (Bank Wakaf Mikro) BWM dan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR/ di halaman Universitas Muhammadiyah Metro, Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 116, Kota Metro, Lampung, Kamis (23/12).
Para pelaku UMKM terlihat antusias menyambut kedatangan Wapres dan menunggu kesempatan untuk mendeskripsikan produk mereka. Salah satunya petani kopi, Muhammad Mastur.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan bahwa dukungan pemerintah dalam hal permodalan sangat penting. Dukungan tersebut membuatnya semangat untuk terus mengaktualisasi produk yang dihasilkan.
Advertisement
Hal ini penting agar produk dihasilkannya semakin diterima pasar. Sehingga kepercayaan yang telah diberikan pemerintah melalui fasilitas permodalan dapat dijalankan dengan baik.
“UMKM secara mental, secara tekanan sudah sangat luar biasa sekali pak, tangguh. Jadi ketika diberikan permodalan, diberikan kepercayaan, kita siap untuk UMKM mengharukan Indonesia,” ungkapnya bersemangat.
Dia menceritakan, pada 2015 harga kopi sempat turun drastis. Kondisi itu membuat dirinya mengubah dari harga Rp20.000 per kilogram (kg) menjadi Rp80.000 per kg.
"Kita ubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Naik sekitar 400 persen setelah dijadikan produk," urainya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukungan Wapres
Melihat antusiasme tersebut, Wapres Ma'ruf menyambut baik semangat yang ditunjukkan. Dalam keterangan pers usai peninjauan, Wapres pun menyampaikan bahwa akses permodalan melalui BWM yang diberikan oleh pemerintah bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan ekonominya.
“Ini merupakan Bank Wakaf Mikro ke-62 yang diresmikan dan ini merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat terutama memang di pondok-pondok pesantren, walaupun juga ada di luar pondok pesantren,” tutur Wapres.
Dia pun menyampaikan harapan agar ke depan, para pelaku UMKM yang telah mendapat akses permodalan dari BWM dapat terus mengembangkan usahanya dan dapat memberikan kesejahteraan bagi pelaku usaha tersebut maupun lingkungan sekitarnya.
“Maksudnya tentu pemberdayaan masyarakat yang ultra mikro, yang lemah untuk ditumbuhkan supaya bisa menjadi pengusaha kecil yang diharapkan nantinya berkembang dan juga sekaligus untuk menjadikan pesantren itu sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor keuangan mikro,” pungkas Wapres.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement