Sukses

Okupansi Hotel di Jakarta Capai 80 Persen Saat Natal dan Jelang Tahun Baru

Tingkat keterisian (okupansi) hotel di Jakarta cukup tinggi mencapai 70-80 persen saat natal dan menjelang tahun baru 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengatakan, tingkat keterisian atau okupansi hotel di Jakarta cukup tinggi mencapai 70-80 persen selama natal dan menjelang tahun baru 2022.

“Naik cukup bagus, tergantung lokasi. Tapi kalau Jakarta naiknya cukup tinggi karena ada karantina dan ditambah orang mau liburan akhir tahun. Jadi okupansinya (hotel) relatif cukup baik. Jakarta antara 70-80 persen overall-nya,” kata Haryadi saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/12/2021).

Sementara untuk daerah lain, seperti Jawa Barat, juga alami kenaikan yang serupa. Apalagi daerah-daerah destinasi wisata seperti Bandung, Garut, dan Ciater, tingkat okupansi hotel atau penyewaan kamar diangka 70 hingga 80 persen.

“Jawa Barat tergantung, kalau yang destinasi wisata pasti ramai. Seperti Bandung, Garut, Ciater, juga tinggi sekitar 70-80 persenan. Ini cukup begeliat,” ujarnya.

Hal itu pengaruh dari dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 periode Natal dan Tahun Baru batal diterapkan di seluruh Indonesia.

Upaya ini untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah jelang Nataru.

“Apalagi PPKM-nya tidak jadi diterapkan dan tidak jadi ada pembatasan, itu menolong banget. Semoga kedepannya tidak ada aneh-aneh lagi soal Covid-19,” ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sebelumnya Hanya 30 Persen

Sebelum perayaan natal, kata Haryadi, tingkat keterisian kamar hotel turun signifikan berada di kisaran 30 persen. Namun, menjelang pertengahan Oktober dan November 2021 keadaan sudah mulai membaik.

“Parah banget di kisaran 30 persenan. Kita membaik saat November, pokoknya sejak PPKM diturunkan dari 4 ke 3 dan ke 2, pertengahan Oktober mulai membaik,” katanya.

Dia berharap, di tahun 2022 tidak terjadi kejutan-kejutan dampak dari covid-19. Dia pun optimis, tingkat keterisian kamar hotel bisa kembali seperti sebelum pandemi yakni tahun 2019 dimana tingkat keterisian mencapai 75 persen ke atas.

“Kalau misalnya tidak ada kejutan-kejutan lagi dari covid-19, insyaallah tahun depan bisa mencapai 75 persen dari posisi 2019. Bahkan mungkin bisa menyamai lagi, tapi dilihat lagi dari covid-19,” tutup Haryadi.