Sukses

Deretan Penjelasan Pakar soal Kabar Kemunculan Delmicron, Varian Baru?

Benarkah varian baru COVID-19 gabungan Delta dan Omicron muncul?

Liputan6.com, Jakarta - Publik tengah dihebohkan dengan kabar munculnya varian baru COVID-19 gabungan Delta dan Omicron, yaitu Delmicron.

Kabar mengenai munculnya varian Delmicron juga mengejutkan masyarakat karena penyebaran COVID-19 varian Omicron yang baru terjadi hanya beberapa bulan lalu. 

Berikut adalah deretan penjelasan pakar terkait kabar kemunculan varian baru COVID-19, Delmicron: 

Delmicron Bukan Varian Baru COVID-19

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, mengatakan bahwa Delmicron bukanlah varian baru dari COVID-19.

"Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73 persen dari total kasus baru," tulis Zubairi di laman Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi.

Saat dikonfirmasi langsung mengenai hal tersebut, Zubairi menjelaskan bahwa seorang anggota Satuan Tugas (taskforce) di salah satu provinsi di India, Mumbai, Dr. Shashank Joshi, tengah berdiskusi mengenai lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara seperti Amerika, Inggris, dan Eropa.

Dr. Shashank mengungkapkan, ada dua varian pencetus terjadinya lonjakan di Amerika dan Eropa. Dua varian yang masing-masing menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 adalah varian Delta dan Omicron.

"Jadi, bukan digabung jadi satu, tidak. Karena dua-duanya bikin lonjakan yang luar biasa, dia pakai istilah Delmicron. Begitu saja," kata Zubairi kepada Health Liputan6.com, dikutip Senin (27/12/2021).

"Jadi, saya tekankan sekali lagi, Delmicron bukan varian baru. Biasanya, varian baru akan mendapat nama, tapi namanya berdasarkan abjad Yunani. Ini enggak ada," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Pastikan Delmicron Bukan Varian Baru COVID-19

Senada dengan Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, Eks Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama juga mengatakan bahwa Delmicron bukanlah varian baru COVID-19.

Tjandra menjelaskan, istilah Delmicron bermula dari keterangan salah seorang anggota Satgas (taskforce) dari negara bagian Maharashtra di India, Dr Shashank Joshi, demikian dalam keterangan resminya yang diterima Health Liputan6.com, dikutip Senin (27/12/2021).

Berikut penjelasan yang perlu diketahui tentang kabar munculnya varian Delmicron dari Prof Tjandra Yoga: 

- Istilah ini tampaknya banyak bermula dari keterangan Dr Shashank Joshi. Salah seorang anggota Satgas (taskforce)  dari negara bagian Maharashtra di India. Ibu kota Maharashtra adalah Mumbai atau Bombay, kota perdagangan dan juga pusat industri film Bollywood.

- Otoritas berwenang di India termasuk yang ternama seperti Indian Council of Medical Research (ICMR) tidak pernah memberikan informasi tentang ada tidaknya Delmicron, juga tidak ada pernyataan dari organisasi resmi apa pun di India, juga tidak ada penjelasan dari pakar lain yang menyebutkan tentang Delmicron.

- Jadi, sejauh ini hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan di wawancara media, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah.

- Sejauh ini disebutkan bahwa ini bukanlah varian baru, tetapi pasien yang terserang varian delta dan varian omicron, sehingga diduga cepat menular dan keluhannya tidak ringan, tetapi sekali lagi belum ada bukti ilmiah yang jelas tentang hal ini

- Kita tahu penamaan varian WHO adalah berdasar abjad Yunani. Jadi, sepatutnya tidak akan ada istilah delmicron dalam klasifikasi VOC (variant of concern) atau VOI (variant of interest) WHO.