Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan kementeriannya memfasilitasi pengembangan sektor agrobisnis untuk mendukung kesejahteraan petani. Ia kemudian meluncurkan sejumlah program sebagai bukti nyata komitmen tersebut.
Sejauh ini, Erick telah menyiapkan delapan klaster di sektor pertanian untuk mendapatkan program kredit usaha rakyat (KUR) yang dilaksanakan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Baca Juga
Kedelapan klaster tersebut ialah klaster jagung, klaster padi, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster korang.
Advertisement
"Sebagai catatan, peran BRI, BNI, Mandiri, untuk mendukung program KUR, terutama yang di sektor pertanian, kami sudah menyiapkan delapan klaster. Sehingga bisa bersinergi dengan program di Kementan dan Kemendag," ujar Erick dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).
Sebagimana diketahui, agar memaksimalkan program KUR 2021, Kementerian BUMN mengungkap, tugas bank Himbara, baik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank BRI (Persero) Tbk, dan PT BNI (Persero) Tbk akan memberikan KUR sebesar 92 persen. Jumlah itu total dari target pemerintah sebesar Rp 253 triliun.
Selanjutnya, Erick juga telah meluncurkan Program Makmur, yang ditujukan untuk membantu para petani agar naik kelas. Program Makmur sendiri merupakan kerja sama antara Himbara dengan Pupuk Indonesia. Melalui program ini, pupuk beserta bibit akan diberikan secara baik dan ontime, sedangkan Himbara melakukan pendampingan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Seperti diketahui, Program Makmur terdiri dari berbagai aspek. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.
Di samping itu juga terdapat akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.
Selain itu, Erick juga membentuk Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kebumen, Jawa Tengah. SPBT adalah kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina sebagai tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani, terutama pada masa panen dan pasca panen.
Program ini diharapkan akan menciptakan skala usaha yang lebih besar dan mampu bersaing di pasar.
"Jika korporasi besar bisa menjual produk dengan murah karena skala ekonomi yang besar atau bisa lebih efisien karena memproduksi dalam jumlah massal, maka kita bisa melakukan hal serupa bagi para petani kita. Pembangunan SBPT ini dan juga pendampingan dari BUMN merupakan satu upaya pengelolaan agar petani bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasil jerih payahnya," tutup Erick.
Advertisement