Sukses

Pertagas Niaga Kapalkan LNG Perdana ke Smelter Nikel di Konawe

Pertagas Niaga optimis permintaan LNG akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya kemampuan suplai dari Bontang.

Liputan6.com, Jakarta - Afiliasi SubHolding Gas Pertamina melalui PT Pertagas Niaga pada Selasa 28 Desember 2021 untuk pertama kalinya melayarkan Kapal MV Saviour yang mengangkut 40 ISO tank LNG dengan kapasitas total 32.000 MMBTU.

LNG tersebut disalurkan melalui Filling Station Cargo Dock PT Pertamina Gas di Bontang, Kalimantan Timur untuk dikirimkan ke Konawe, Sulawesi Selatan guna mensuplai konsumen industri smelter nikel, PT Obsidian Stainless Steel. Kapal MV Saviour diperkirakan berlayar selama empat hari untuk sampai di pelabuhan tujuan di Konawe.

"Pertumbuhan industri di Indonesia Timur perlu didukung dengan suplai energi yang handal. Pengapalan LNG dengan kapasitas besar adalah upaya Pertagas Niaga untuk mewujudkan hal itu," terang President Director Pertagas Niaga Aminuddin, Rabu (29/12/2021).

Amin menambahkan, PTGN optimis permintaan LNG akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya kemampuan suplai dari Bontang.

Adanya Filling Station Cargo Dock pun semakin mendukung Subholding Gas untuk dapat mensuplai LNG dengan kapasitas lebih besar yakni dengan ISO tank 40 feet, yang selanjutnya dikapalkan ke wilayah konsumen yang membutuhkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Belum Tersambung Pipa Gas

Sebelumnya, pengapalan LNG dilakukan dari Pelabuhan Loktuan, Bontang. Saat ini yang menjadi lokasi fokus distribusi adalah wilayah Indonesia Timur.

Sejak 2015, PT Pertagas Niaga telah mensuplai LNG melalui moda truk ISO Tank secara retail melalui fasilitas Filling Station Bontang untuk mensuplai gas bagi industri di Kalimantan, Sumbagut hingga Pulau Sulawesi, Jawa dan Bali.

"Suplai LNG adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan energi gas di wilayah-wilayah yang belum tersambung jaringan pipa dan jauh dari sumber gas. Hal ini mendukung pemanfaatan energi gas sebagai energi bersih yang handal dan ekonomis," tutur Amin.