Sukses

Pupuk Kaltim Punya Misi Berdayakan Masyarakat Berbasis Lingkungan

Pupuk Kaltim secara konsisten mengimplementasikan tata kelola lingkungan, yang diselaraskan dengan pemberdayaan masyarakat dalam aktivitas industri secara berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) kembali meraih penghargaan Proper Nasional Peringkat Emas ke-5 kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Ini diterima atas komitmen Perusahaan dalam tata kelola lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan. Penghargaan diterima Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, pada Selasa (28/12).

Diungkapkan Rahmad, penghargaan ini merupakan wujud komitmen PKT yang secara konsisten mengimplementasikan tata kelola lingkungan, yang diselaraskan dengan pemberdayaan masyarakat dalam aktivitas industri secara berkelanjutan. Hal itu menjadi salah satu fokus utama PKT, yang disikapi melalui berbagai kebijakan dan program strategis yang diiringi dengan beragam peningkatan serta perbaikan setiap tahun.

Peningkatan kualitas lingkungan sejauh ini diwujudkan dengan inovasi program berkelanjutan yang diintegrasikan dengan hasil kajian Life Cycle Assessment (LCA) dengan batasan sistem cradle to grave, yang diintegrasikan dengan inovasi program berkelanjutan.

Pada 2021, PKT menjadi Perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mempublikasikan sertifikat produk ramah lingkungan atau Environmental Product Declaration (EPD) dari EPD Southeast Asia.

“Deretan prestasi ini membuktikan PKT terus maju dengan mengedepankan lingkungan sebagai ujung tombak keberlanjutan industri,” kata Rahmad.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

PKT terus meningkatkan performa kinerja lingkungan yang selama ini berjalan, di antaranya efisiensi energi dan air, penurunan emisi, program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah B3 dan limbah non-B3, hingga perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan.

Berbagai aksi nyata terus ditingkatkan setiap tahun, seperti reintroduksi ribuan anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan ke Taman Nasional Kutai (TNK) sejak 2018, pembibitan 12.556 tanaman langka, konservasi rusa sambar, penanaman ratusan ribu mangrove, hingga penurunan 500 terumbu buatan setiap tahun di area konservasi Perusahaan.

Tercatat, hingga 2021 PKT telah menurunkan 4.822 terumbu buatan, melalui pemberdayaan kelompok nelayan di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara, sebagai kawasan terdekat Perusahaan.

Puluhan nelayan binaan juga dibekali berbagai kemampuan mulai dari transplantasi terumbu hingga sertifikasi menyelam, agar monitoring dan perawatan terumbu berjalan optimal. Kini terdapat 38 genus karang di seluruh area rehabilitasi PKT, dengan pertumbuhan soft coral maupun hard coral relatif normal.

“Tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih optimal akan terus menjadi komitmen PKT, sehingga keseimbangan antara profit, people dan planet sebagai salah satu misi Perusahaan semakin maksimal dijalankan,” tambah Rahmad.