Liputan6.com, Jakarta Selama libur Natal dan Tahun Baru, tingkat keterisian kamar hotel (okupansi) di Bali mencapai 55 persen. Mayoritas kamar-kamar tersebut dipesan para turis lokal yang berlibur di Pulau Dewata.
"Libur natal lalu rata-rata tingkat hunian kamar hotel di Bali mencapai 55 persen dengan 95 persen yang memenuhi okupansi adalah wisatawan nusantara," kata Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas BPD PHRI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Jakarta, Selasa (4/1/2021).
Baca Juga
Meski begitu Suryawijaya menjelaskan kunjungan wisatawan ke Bali masih belum merata. Tercermin dari tingkat okupansi kamar hotel yang berbeda di setiap wilayah.
Advertisement
"Setiap kawasan pariwisata memiliki perbedaan," kata dia.
Di Kuta misalnya tingkat hunian kamar hanya 50 persen. Di Nusa Dua lebih baik karena okupansi hotel mencapai 60 persen. Sedangkan Canggu menjadi daerah dengan tingkat okupansi kamar hotel 70 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kunjungan Wisata ke Bali
Sampai tanggal 1 Januari 2022, tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 11.271 orang dengan 81 penerbangan. Berdasarkan data sementara diperkirakan akan ada 15 ribu orang meninggalkan Bali setelah musim libur natal dan tahun baru.
"Dengan berakhirnya masa libur akhir tahun, diprediksi jumlah keberangkatan dari Bali akan meningkat," kata Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Taufan Yudhistira.
Meskipun belum ada pengumpulan data pasti, diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada musim libur akhir tahun lebih baik dari tahun 2020. Mengingat sudah banyak masyarakat yang mulai berwisata karena kasus Covid-19 sudah terkendali. Hanya saja tetap harus mewaspadai adanya varian omicron yang penyebarannya lebih masif.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement