Sukses

Selama Nataru, Mobilitas Masyarakat ke Luar Kota Naik 10 Persen

Mobilitas angkutan darat, angkutan laut, dan udara mengalami peningkatan 10 persen dengan dominasi paling besar di moda transportasi Kereta Api yang naik 56 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan sejumlah catatan penting pasca pelaksanaan posko monitoring penyelenggaraan transportasi periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Ada peningkatan mobilitas10 persen setelah diakumulasi di seluruh moda transportasi.

Posko monitoring ini dilangsungkan selama periode libur Nataru sejak 17 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Tujuannya untuk mengatur pergerakan dan memantau pelaksanaan protokol kesehatan di semua moda transportasi.

Secara umum, penumpang angkutan darat, angkutan laut, dan udara mengalami peningkatan sebesar 10 persen dengan dominasi paling besar di moda transportasi Kereta Api yang naik sebesar 56 persen.

“Lalu angkutan jalan 25 persen, angkutan udara 10 persen, angkutan penyeberangan 1 persen, dan angkutan laut mengalami penurunan 26 persen,” katanya dalam penutupan Posko Monitoring Penyelenggaraan Transportasi Periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Selasa (4/1/2022).

“Angka-angka itu menunjukkan bahwa masyarakat ingin tetap pergi tapi juga kita berikan pelayanan yang baik,” imbuhnya.

Budi Karya menyampaikan, dengan disiplin protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat selama perjalanan, turut membantu sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Kita pastikan bahwa apa yang kita laksanakan kemarin harus cegah penyebaran covid-19, kita juga inginkan tak ada lonjakan dan klaster baru,” kata dia.

Kendati pos ini telah ditutup per hari ini, Menhub Budi meminta seluruh stakeholder terkait untuk tetap mengantisipasi pergerakan pada akhir pekan nanti. Ia menaksir masih ada pergerakan mudik maupun balik pada akhir pekan.

“Sekalipun posko ditutup saya harapkan stakeholder tetap melaksanakan apa yang jadi aturan sesuai Inmendagri atau SE Satgas Penanganan Covid-19, dan SE Kemenhub,” ujar Budi Karya Sumadi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Dampak Positif

Menhub Budi juga menilai pengawasan yang dilakukan membawa dampak positif ke sejumlah hal. Diantaranya pergerakan di jalan ton baik di Jawa dan Sumatera menjadi lebih lancar.

Serta, rekayasa lalu lintas selama periode pengawasan itu hanya dilakukan mengacu pada kondisi di sejumlah titik.

“Dua titik yang dilakukan rekayasa adalah di Puncak (Bogor) dan pada saat arus mudik kemarin di sekitaran Bekasi,” katanya.

“Rest area juga jadi titik penting pengelolaan arus balik, tentu setelah adanya koordinasi yang berjalan baik,” tambah Menhub Budi.