Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan, tidak ada klaster penyebaran Covid-19 baru pada pelaksanaan angkutan libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Sebab, operator memberlakukan aturan ketat sebelum masyarakat membeli tiket dan melakukan perjalanan.
"Kita juga pastikan, apa yang dilaksanakan kemarin harus mencegah penyebaran Covid. Kami juga pastikan tidak ada klaster baru," kata Menhub Budi dalam penutupan posko Nataru Kemenhub, Selasa (4/1).
Baca Juga
Pengetatan pengawasan pergerakan masyarakat masih akan terus dilakukan. "Selama Nataru kita lakukan pengawasan ketat, di satu minggu mendatang masih ada pergerakan mudik balik," jelas Menhub Budi.
Advertisement
Selama Nataru, kata Menhub Budi, petugas di lapangan mengawasi ketat penerapan prokes. Petugas di lapangan tidak diam saja, saat mayarakat melanggar prokes saat perjalanan libur Nataru.
"Terima kasih kepada masyarakat. Kami mencatat bagi mereka yang pergi melaksanakan prokes dengan baik mulai dari menggunakan masker, jaga jarak, vaksinasi, melakukan antigen," jelasnya.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Pemantauan Kemenhub, dari tanggal 17 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 (H-8 sampai dengan H+8), terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan umum sebesar 10,71 persen.
Angka tersebut dibandingkan dengan masa libur Nataru tahun lalu, yakni sebesar 5.303.161 penumpang menjadi sebesar 5.871.300 penumpang pada libur Nataru kali ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perjalanan Transportasi Nataru
Berikut Rincian Lengkap Perjalanan Transportasi Nataru
-Pada angkutan bus, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 22,09% yaitu dari 775.751 penumpang menjadi 947.106 penumpang.
- Pada angkutan penyeberangan, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 0,66% yaitu dari 1.509.233 penumpang menjadi 1.519.204 penumpang.
- Pada angkutan udara, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 10,27% yaitu dari 2.001.836 penumpang menjadi 2.207.370 penumpang.
- Pada angkutan laut, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 26,04% yaitu dari 475.838 penumpang menjadi 351.929 penumpang.
- Pada angkutan kereta api, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 56,46% yaitu dari 540.503 penumpang menjadi 845.691 penumpang.
Advertisement