Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan sidak ke kantor pusat PT PLN (Persero) pada Selasa (4/1/2021) sore. Saat tiba, rombongan langsung masuk menuju War Room, ruangan untuk memonitor pasokan energi.
Namun, Erick Thohir dan Arifin Tasrif bingung karena War Room di kantor pusat PLN kosong dan tak bisa dibuka. Keduanya tidak bisa masuk ke dalam ruangan sekitar 10 menit.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo lantas menginformasikan, War Room terlihat kosong saat dilakukan sidak oleh Erick Thohir dan Arifin Tasrif karena sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Advertisement
"Sehingga proses monitoring dialihkan menggunakan sistem digital dan pertemuan online," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).
Sejak 2 tahun lalu, ia melanjutkan, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime, baik secara fisik maupun online dengan efektivitas yang sama.
"Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan di tengah pandemi Covid-19," imbuhnya.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi Batu Bara Online
Menurut penjelasannya, sistem monitoring digital berupa Aplikasi Batu Bara Online dibuat sebagai bagian dari mitigasi untuk menjaga pasokan listrik nasional. Dengan demikian, monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online.
"Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," Darmawan memungkasi.
Advertisement