Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya meningkatkan volume ekspor Indonesia ke Mesir, khususnya dalam mempertahankan kepercayaan buyer Mesir terhadap produk-produk unggulan Indonesia, KBRI Kairo memfasilitasi transaksi dagang produk kopi antara pelaku usaha Indonesia atas nama PT Aka Azhariyah Group dengan buyer Mesir atas nama Egypt Coffee Export (Moca Coffee).
Duta Besar RI Lutfi Rauf menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk menjaga kualitas dan ketersediaan produksi. Lebih khusus lagi untuk kopi ini karena permintaan (demand) produk kopi yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi dalam menjaga rantai pasok kopi ke Mesir.
Baca Juga
"Awal Januari ini sebagai transaksi perdana di Tahun 2022 kami menfasilitasi kontrak dagang dan transaksi bisnis antara pelaku usaha Indonesia dengan buyer Mesir untuk produk kopi agar kita dapat memenuhi permintaan buyer Mesir secara berkesinambungan, dan membuka peluang peluang bisnis lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (5/1/2022).
Advertisement
Lutfi juga menyampaikan, 2022 ini genap 75 tahun terjalinnya hubungan bilateral Indonesia-Mesir. Sehingga saat ini adalah saat yang tepat untuk memperkaya hubungan ekonomi perdagangan kedua negara.
Michael Nessem selaku Pimpinan Moca Coffee Egypt menerangkan, pihaknya saat ini melakukan trial order 2 kontainer 20 feet dengan kapasitas 40 ton.
"Kami senantiasa memohon bimbingan KBRI Kairo untuk bisnis kopi kami, setelah 2 kontainer trial order ini kami akan melakukan repeat order sebanyak 10 kontainer per bulan selama tahun 2022," papar Michael.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Transaksi
Moca Coffee adalah perusahaan kopi yang berdomisili di Kawasan Shoubra El Khema, dan memusatkan pemasaran kopinya di daerah Delta-Utara Mesir termasuk ekspor ke beberapa kota di Eropa.
Potensi transaksi per bulan Moca Coffee dari Indonesia sebesar USD 450 ribu, dan untuk satu tahun potensi transaksi mencapai USD 5,4 juta atau senilai Rp 77,34 miliar (kurs Rp 14,319 per dolar AS).
Advertisement