Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir langsung bertindak untuk memastikan keamanan energi nasional, salah satunya kepastian mengenai pasokan batu bara. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan modernisasi sistem logistik.
"Sistem logistik dan infrastruktur akan dimodernisasi, sehingga kapasitas Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam tidak akan mengalami ketidakpastian kebutuhan energi demi menunjang kelancaran pembangunan," jelas Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga
Seperti diketahui, pemerintah telah melarang sementara ekspor batu bara mulai 1 Januari hingga 31 Januari 2022. Bersamaan dengan itu, Erick Thohir telah menyiapkan peta jalan transisi energi, ekonomi hijau dan energi terbarukan (EBT) untuk menggantikan bahan bakar fosil.
Advertisement
Masih terkait batu bara, Menteri Erick meminta peninjauan kontrak jangka panjang terkait Domestic Market Obligation (DMO) batu bara disesuaikan setiap bulan. Artinya, penyesuaian tak lagi dilakukan per tahun.
Erick Thohir menilai perlu adanya antisipasi atas hambatan dalam kondisi cuaca yang dapat memengaruhi pasokan batu bara.Â
Dia mengaku telah memanggil direksi PT Bukit Asam dan meminta ada kesepakatan jangka panjang lagi antara PTBA dengan PLN.
"Jadi 25 persen itu nanti kontraknya bisa dialokasikan ke PTBA, tapi hitungannya memang cost plus, artinya ini costnya kita buka angkanya, jadi terbuka supaya kalau sampai ada guncangan seperti saat ini reserve yang ada di PTBA bisa dipakai," katanya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemetaan
Menteri Erick mengatakan situasi saat ini menjadi momentum bagi Indonesia mulai memetakan secara besar untuk energi terbarukan ke masa depan. Kata dia, perlu ada pemetaan besar terkait hal ini.
Di sisi lain, kata dia, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah meluncurkan RUPTL energi baru terbarukan yang harus diikuti oleh semua pihak.
"Jadi besok kita akan putuskan beberapa rapat lagi secara virtual, karena kebetulan saya mengertilah kalau lagi lockdown karena covid tidak bisa diapa-apain, tetapi tujuan kita juga baik bahwa saya dan pak arifin turun ingin melihat data secara detail shippingnya, logistiknya itu titiknya di mana, kebutuhannya berapa," ungkapnya.
Advertisement