Liputan6.com, Jakarta - Realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 di angka 4,65 persen dari PDB. Angka defisit APBN ini di bawah target pemerintah yang sebesar 5,7 persen.Â
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, realisasi defisit APBN 2021 ini harus disyukuri.Â
"Harus kita syukuri, defisit APBN kita hanya 4,65 persen, jadi turun 1 persen (dari yang direncanakan)," kata Sri Mulyani dalam acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset (SBSN) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/1/2021).
Advertisement
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus menyehatkan kembali APBN di tahun ini. Sebab, bila ini tidak dilakukan, maka negara bisa mengalami krisis yang lebih besar.
"Ini harus segera disehatkan lagi, kalau APBN negara jebol, nanti krisis ekonomi," kata dia.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Penuh Tantangan
Dia bersyukur kondisi APBN saat ini mulai sehat kembali lantaran defisitnya bergerak menuju 3 persen. Sejalan dengan rencana pemerintah yang akan kembali mengembalikan defisit APBN terhadap PDB dibawah 3 persen di tahun 2023.
Di sisi lain, dalam kondisi krisis dan penuh tantangan, Indonesia masih bisa bertahan. Tidak seperti negara-negara dunia lainnya yang tengah menghadapi krisis ekonomi dan krisis APBN.
"Contohnya Argentina krisis, Turki kondisinya enggak bagus banget. Banyak negara-negara yang ekonomi dan APBN-nya sakit," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement