Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengganti posisi Direktur Energi Primer PT PLN (Persero). Pergantian ini dilakukan imbas krisis energi terhadap pasokan ke pembangkit listrik PLN.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor SK-2/MBU/01/2022 pada tanggal 6 Januari 2022 telah memutuskan mengangkat dan menetapkan Hartanto Wibowo sebagai Direktur Energi Primer dan memberhentikan dengan hormat Rudy Hendra Prastowo.
Dengan perubahan di atas maka susunan Direksi PLN yang baru:
Advertisement
1. Direktur Utama: Darmawan Prasodjo
2. Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi
3. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Saril
4. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly
5. Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Yusuf Didi Setiarto
6. Direktur Energi Primer: Hartanto Wibowo
7. Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto
8. Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan: Adi Lumakso
9. Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS
10. Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Adi Priyanto.
"Keluarga Besar PLN mengucapkan selamat bertugas dan akan mendukung penuh Hartanto Wibowo sebagai Direksi PLN. Serta menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan oleh Rudy Hendra Prastowo," tulis keterangan resmi PLN, Kamis (6/1/2022).
"Pergantian Direksi merupakan hal yang biasa terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan. PLN terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air," sebagaimana dikutip.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Krisis Pasokan
Informasi, 10 juta pelanggan PLN terancam tak mendapat penerangan imbas dari krisis pasokan yang ke sejumlah pembangkit listrik. Terkait krisis ini, Menteri Erick pun berpesan kepada Hartanto untuk memastikan hal ini tak terjadi lagi.
"Hal-hal yang seperti ini tidak boleh terjadi lagi, kenapa? Saya rasa kita sebagai negara penghasil Sumber Daya Alam dan dilihat dari komposisi cukup aman," katanya
"Banyak negara yang tidak punya SDA tidak alami krisis energi, artinya harus ada yang diperbaiki sama-sama," imbuh Erick.
Advertisement