Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meresmikan Holding BUMN Pariwisata atau Indonesia Journey (InJourney) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022). Ia menyebut ini sebagai langkah penguatan ekosistem pariwisata.
Dalam video peresmian InJourney, Jokowi menyebut ini juga jadi langkah lomoatan baru di sektor pariwisata Indonesia. Lebih jauh, ini menyediakan integrasi pariwisata dari hulu ke hilir.
Baca Juga
"Agar terjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata juga pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya," kata dia, dikutip Kamis (13/1/2022).
Advertisement
"Penerbangan harus betul-betul di desain sengan manajemen lebih terintegrasi dan terkonsolidasi dari hulu sampai hilir. Ini yang tidak pernah dilakukan," imbuhnya dalam video tersebut.
Dengan dibentuknya InJourney, ininakan menjadi Holding BUMN pertama yang bersifat ekosistem dan multisektor. Ini juga digadang jadi ekosistem pariwisata terbesar di Asia Tenggara.
Pada kesempatan peresmian, Jokowi berharap Holding BUMN Pariwisata dapat membuat pariwisata dalam negeri semakin maju serta tata kelolanya menjadi lebih efisien dan sederhana.
"Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru," kata Jokowi saat peluncuran di Lombok Nusa Tenggara Barat sebagaiman disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (13/1/2022).
Informasi, induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung adalah PT Survai Udara Penas dengan anggota holding PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia (Accessibilities); Lalu Inna Hotels & Resorts dan Sarinah (Amenities); serta Indonesia Tourism Development Corporation dan Taman Wisata Candi (Attractions).
Pembentukan InJourney ini akan menghadapi potensi wisatawan ke Indonesia. Yakni, 17 juta wisatawan asing dan 330 juta wisatawan domestik.
InJourney tercatat memiliki aset sebesar Rp 97,9 Triliun pada 2021. Angka ini akan meningkat hingga Rp 261,2 triliun pada 2024 mendatang.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kunci Pariwisata Bergerak
Dia menyebut kunci agar pariwisata Indonesia dapat bergerak lebih maju adalah perbaikan manajemen dan tata kelola. Terlebih, potensi pariwisata dan pasar domestik Indonesia masih sangat besar sekali.
Jokowi mendapat laporan bahwa perjalanan domestik Indonesia mencapai 330 juta perjalanan. Angka ini bahkan masih jauh lebih tinggi dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
"Ini potensi yang besar sekali, jangan diambil oleh negara lain. Masih jauh sekali dengan wisatawan mancanegara yang mencapai hanya 17 juta perjalanan, meskipun ini juga penting," ujarnya.
Menurut dia, ada banyak perusahaan-perusahaan yang tergabung menjadi anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung. Mulai dari, penerbangan, pengelola bandara, hingga hotel.
"Mulai dari penerbangan, turun, kemudian pengelolaan airport-nya, berjalan ada 120 hotel, memiliki 120 hotel, artinya jaringannya sudah ada. Kemudian kawasan pariwisata dari Nusa Dua, Mandalika, Likupang, Borobudur, ada Taman Mini," jelasnya.
"Kemudian, pernak-pernik handycraft-nya ada Sarinah di situ. Ini kalau di-holding-kan akan menjadi sebuah kekuatan yang besar," sambung Jokowi.
Advertisement