Sukses

Ketika Erick Thohir Parodi Layangan Putus dengan Penjual Bunga di Batu Malang

Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi salah satu pasar bunga di Batu, Jawa Timur. Di sana, Ia mempaodikan salah satu adegan Layangan Putus

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi salah satu pasar bunga di Batu, Jawa Timur. Tak disangka ada drama yang terjadi antara Menteri Erick dan salah satu ibu-ibu penjual bunga.

Layaknya serial drama Layangan Putus yang belakangan ramai jadi perbincangan, Menteri Erick sedikit menyinggung percakapan yang jadi viral. Padahal, yang dibahas saat itu adalah satu pot bunga khas yang diberikan kepada Menteri Erick.

Melalui akun Instagram-nya, Menteri BUMN mengunggah secuplik video singkat. Video itu dimulai dengan ia dan sejumlah rombongan yang datang di pasar bunga Sekar Mulyo, Batu, Jawa Timur. Ia juga disuguhkan bunga mawar yang disebut-sebut hanya ada disana, asli dari Sidomulyo.

"ingat Istri, ingat mama," kata petani bunga kepada Menteri Erick.

“Nanti kaya sinetron yang lagi tren, ‘Ini mimpi saya bukan mimpi dia’, layangan putus,” kata Erick kepada seorang ibu-ibu di dekatnya sambil memegang satu pot bunga, dikutip Minggu (16/1/2022)

Its my dream bapak, not her,” kata salah satu ibu-ibu.

“Her-nya Sopo?,” balas Erick dengan sedikit candaan.

Pasca parodi drama populer itu, di tempat yang sama, Menteri Erick diminta untuk memberikan sebuah nama bunga hasil persilangan yang lagi-lagi hanya ada di tempat itu. Ada dua bunga yang mendapat nama khas identik dengan Menteri Erick.

“Nah ini pak mohon maaf inikan belum ada namanya silangan dari pak nur, bapak (Erick) kami mohon untuk memberikan namanya,” kata salah satu petani.

“Sama bapaknya dinamain ‘Thohira’, kalau gitu kita musti beli banyak buat ditaruh di rumah dinas,” balas Erick Thohir.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sama Seperti Nama Anak

Selain itu, bunga lainnya yang juga diminta untuk dinamai oleh Menteri Erick, ia menyebut nama anak perempuannya.

Di bunga ke-dua, ia menuliskan nama ‘Magisha’ di selembar kertas dan disematkan di bunga berwarna ungu yang terlihat cerah.

“Ini lain lagi, yang ini kita namain aja ‘Magisha’, rela gak? Ah yang bener?,” katanya kepada petani yang ada di sana.

“Rela pak,” sahutnya.

Nama Magisha jadi inspirasi Erick untuk menamai bunga itu. Alasannya, cantiknya bunga mengingatkan Menteri Erick kepada sosok anak perempuannya yang memiliki nama yang sama.

“Cantiknya bunga-bunga di sana mengingatkan anak saya, Magisha. Namanya saya pilih menjadi nama (bunga) itu,” terangnya.