Liputan6.com, Jakarta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pendapat akhir pemerintah terhadap pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan atas rancangan undang-undang tentang ibu kota negara atau RUU IKN.
Hal itu disampaikannya dalam Sidang Paripurna bersama DPR RI pada Selasa (18/1/2022) hari ini. Hal pertama yang ia tekankan terkait pemilihan Nusantara sebagai nama ibu kota baru.
Baca Juga
"Dapat kami sampaikan bahwa Nusantara dideskripsikan sebagai konseptualisasi atas wilayah geografi Indonesia dengan konstituenta pulau-pulau yang disatukan oleh lautan," ujar Suharso, Selasa (18/1/2022).
Advertisement
Baik secara nama maupun lokasi, Suharso menyebut, Nusantara sebagai ibu kota baru akan merepresentasikan segala kekayaan dan kemajemukan yang berada di wilayah Indonesia.
"Terbersit di dalamnya kemajemukan geografi yang disertai dengan kemajemukan budaya. Maka Nusantara adalah sebuah konsep kesatuan yang mengakomodasi kekayaan, kemajemukan Indonesia," ungkapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Negara Maju
Tak hanya itu, sesuai dengan visi Indonesia 2045 sebagai top 5 negara ekonomi terkuat dunia, ia ingin Nusantara jadi modal dasar untuk memajukan kesejahteraan rakyat sekaligus mendongkrak target Indonesia sebagai negara maju.
"Dengan nama Nusantara, ibu kota negara Republik Indonesia merepresentasikan realitas tersebut. Realitas kekayaan/kemajemukan Indonesia itu jadi modal sosial untuk memajukan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, menuju Indonesia maju, tangguh dan berkelanjutan," tuturnya.
Advertisement