Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan membentuk subholding di tubuh PT PLN (Persero). Salah satu subholding tersebut adalah PLN Pembangkit yang akan mengurusi masalah sumber energi.
Sebelum memutuskan untuk membentuk subholding PLN, Erick Thohir sudah menjajaki pengalaman bebebapa negara lain yang telah memiliki subholding serupa.
Saat ini Kementerian BUMN tengah melakukan benchmarking terhadap perusahaan kelistrikan di negara seperti Korea Selatan, Perancis, Malaysia dan beberapa lainnya. Dengan begitu ia memastikan langsung melakukan spin-off powerplant menjadi subholding PLN.
Advertisement
Jadi sekarang kita lagi benchmarking ada Korea, ada Italia, ada Prancis, dan Malaysia. Nah, benchmarking itu baru kita turunkan holding-subholding. Benchmarking ini kita spin off power plan kita jadi subholding sendiri," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).
"Dari benchmarking itu baru kita putuskan apa kebijakan mengenai holding dan subholding. Kalau dari benchmark awal, confirm bahwa kita harus men-spin off power plant kita menjadi sebuah sunholding tersendiri. Jadi semua negara juga seperti itu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menuturkan kerja subholding kedepannya. Ia menyebut, PT PLN nantinya akan fokus terhadap transmisi kelistrikan.
"Transmisi yang memang jadi poin utama PLN ini, memang betul-betul bisa menjadi core bisnis, terus kita kembangkan sehingga seperti yang disampaikan Pak Menteri memang meskipun saat ini tingkat daripada elektrifikasi di Indonesia sudah mencapai di atas 99 persen tapi kan tentunya perkembangan transmisi-transmisi lanjutan belum landing," tuturnya.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekspor
Pahala menyebut dengan transmisi lanjutan itu, memberi kesempatan bagi PLN untuk menyuplai ke negara lain. Misalnya, ke negara-negara yang tak punya cukup ruang untuk pembangunan panel surya atau memanfaatkan geothermal.
"ini kesempatan PLM kembangkan transmisi sebagai core kompetensi. Sambil bagaimana mengembangkan beyond kwh dan arahan pak menteri ESDM dan Marves bagaimana pengelolaan energi primer lebih efisien salah satunya untuk bisa ddioptimalkan salah satu end to end value chain," terangnya.
Advertisement