Sukses

Jokowi Batasi Populasi Penduduk Ibu Kota Baru, Tak Sepadat Jakarta?

Presiden Jokowi mengutarakan proyeksinya akan ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru yang terletak di wilayah Kalimantan Timur. Salah satunya terkait batas populasi jumlah penduduk.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan proyeksinya akan ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru yang terletak di wilayah Kalimantan Timur. Salah satunya terkait batas populasi jumlah penduduk.

RI 1 lantas membandingkannya dengan daerah khusus ibu kota (DKI) saat ini, Jakarta yang punya luas wilayah minim namun terlampau padat. Nantinya, Jokowi ingin bisa membatasi total penduduk di ibu kota baru.

"IKN itu luasnya 256 ribu hektar, Jakarta hanya 56 ribu hektar. Penduduk kita batasi maksimal hanya 1,5 juta (jiwa)," ujar Jokowi dalam sesi jumpa temu dengan pemimpin redaksi media, dikutip Kamis (20/1/2022).

Adapun secara rencana, ibu kota baru nantinya akan dibangun dan diisi bertahap oleh sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di beberapa instansi pemerintah prioritas, seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.

Jokowi juga ingin menjamin calon penduduk ibu kota baru dengan adanya berbagai fasilitas bertaraf internasional, seperti sarana/prasarana untuk rumah sakit.

"Kita berharap ada rumah sakit bertaraf internasional seperti yang di Bali (Grup Mayo Clinic)," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sumber Energi

Selain itu, ia ingin ibu kota negara nantinya dikelola dengan sistem ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber energi hijau (green energy).

Salah satunya untuk sistem kelistrikan yang bakal bersumber dari Sungai Kayan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan.

Tak hanya dari sisi energi, Jokowi juga bercita-cita membangun istana negara dan sejumlah gedung pemerintahan yang berlokasi di dalam kebun raya.

"IKN itu kota di dalam hutan, konsep Nagara Rimba Nusa," kata Jokowi.