Liputan6.com, Jakarta Miliarder Bill Gates mengaku sangat senang dengan banyaknya perusahaan rintisan atau startup teknologi iklim baru yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun miliarder ini juga meramal banyak dari para startup tersebut tidak akan bertahan lama.
Baca Juga
"Jumlah perusahaan yang mengerjakan hal-hal ini sangat menarik. Beberapa dari mereka akan gagal. Banyak dari mereka akan gagal. Tapi kami hanya membutuhkan jumlah yang wajar, beberapa lusin dari mereka, untuk melewatinya dan itulah yang harus kita percepat," kata dia melansir laman CNBC, Jumat (21/1/2022).
Advertisement
Investor berkantong tebal diketahui telah menggelontorkan uang ke dalam industri teknologi iklim dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut penelitian PwC pada Desember 2021, tercatat lebih dari 3.000 perusahaan rintisan teknologi iklim diluncurkan antara tahun 2013 dan paruh pertama tahun 2021.
Tak tanggung-tanggung, nilai pendanaannya mencapai lebih dari USD 222 miliar dalam rentang waktu yang sama.
Gates, yang saat ini merupakan orang terkaya keempat di dunia, adalah salah satu investor tersebut. Di mana, melalui dana publik-swasta, Breakthrough Energy Catalyst, berhasil mengumpulkan hingga USD 15 miliar untuk proyek teknologi bersih.
Gates memprediksi, sejatinya hanya perlu beberapa lusin kisah sukses untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam memerangi perubahan iklim.
Pada Oktober, Gates meramalkan bahwa beberapa dari perusahaan-perusahaan itu bahkan dapat memasuki beberapa bisnis terkait udara yang terbatas.
"Akan ada, Anda tahu, Microsoft, Google, perusahaan-perusahaan sejenis Amazon yang keluar dari ruang ini," kata Gates pada KTT Teknologi, virtual SOSV Climate.
Tantangan
Pada tahun lalu, Gates menulis bahwa salah satu tantangan utamanya adalah membuat pemerintah dan perusahaan besar mengadopsi jenis teknologi bersih baru daripada bahan bakar fosil yang lebih murah.
Breakthrough Energy Catalyst saat ini berfokus pada pendanaan teknologi yang terkait dengan penangkapan udara langsung, hidrogen hijau, dan durasi panjang. Kemudian penyimpanan energi, dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Kini, Gates meminta beberapa negara terkaya di dunia, termasuk AS, untuk membantu membuat pergerakan terkait teknologi bersih.
“Negara-negara kaya harus memainkan peran sentral, baik dalam pendanaan [penelitian dan pengembangan] dan memiliki kebijakan – dalam beberapa kasus, pajak karbon akan digunakan – untuk mendorong permintaan produk bersih ini,” kata Gates.
Melakukannya "dengan cara yang agresif" bisa menjadi cara terbaik untuk akhirnya menurunkan biaya di seluruh dunia untuk teknologi bersih tersebut.
Pada akhirnya, kata Gates, transisi dari ketergantungan kita pada bahan bakar fosil untuk mencegah perubahan iklim akan menjadi “salah satu hal tersulit yang pernah dilakukan umat manusia, tetapi layak dilakukan.”
Advertisement