Sukses

Kecelakaan Balikpapan Jadi Peringatan Bahaya Truk ODOL saat Bangun Ibu Kota Baru

Pemerintah hingga Korlantas Polri agar lebih serius menindaki truk ODOL yang masih banyak lalu-lalang di jalanan dalam kota seperti yang terjadi pada kecelakaan Balikpapan.

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi kecelakaan maut di turunan Simpang Rapak, Balikpapan yang melibatkan truk ODOL yang. Kecelakaan Balikpapan ini menjadi peringatan bagi pemerintah yang akan memulai proyek pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Proyek ibu kota negara Nusantara berlokasi di antara dua kota terbesar Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda. Balikpapan direncanakan menjadi pintu masuk dari pelabuhan untuk pengangkutan bahan material.

Tak pelak kecelakaan Rapak Balikpapan jadi peringatan bagi pembangunan ibu kota negara (IKN), karena ke depan kendaraan berlebih muatan atau over dimension overload (ODOL) berpotensi banyak melintasi Balikpapan jika tidak ditindaki sejak dini.

"Yang bahaya lagi ketika sedang bangun IKN Nusantara, truk ODOL lewat jalan ini," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno kepada Liputan6.com, Jumat (21/1/2022).

Djoko meminta pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat, pemerintah daerah setempat, hingga Korlantas Polri agar lebih serius menindaki truk ODOL yang masih banyak lalu-lalang di jalanan dalam kota.

"Harus ada pernyataan dari pemerintah kalau truk ODOL tidak akan digunakan membawa material di jalan raya untuk pembangunan IKN Nusantara," tegasnya.

Menurut dia, catatan buruk ini jadi pertanda pemerintah masih abai terhadap kehadiran truk berlebih muatan di jalan raya dalam perkotaan. "Pembiaran truk odol terlalu lama di jalan raya," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Lebih Serius

Berdasarkan pengalamannya saat beberapa kali ikut focus group discussion (FGD) atau rapat tentang truk ODOL, Djoko mengatakan, tampak Korlantas Polri kurang serius menindaki keberadaan kendaraan berlebih muatan.

"Korlantas harus turut serius menangani truk ODOL. Karena yang hadir hanya pejabat setara eselon IV," seru dia.

Selain Korlantas, ia pun meminta pemerintah daerah setempat untuk mengevaluasi pengaturan lalu lintas di tempatnya, sekaligus jalur angkutan barang yang kerap dilalui kendaraan berlebih muatan.

Itu wajib dilakukan agar kecelakaan maut yang terjadi akibat truk ODOL tidak terus berulang lagi.

"Pemkot Balikpapan harus mengevaluasi jalur angkutan barang. Ini harus serius dilakukan," pinta Djoko.