Liputan6.com, Jakarta - Keterlibatan miliarder dalam kegiatan filantropi tampaknya bukan hal yang asing lagi di Amerika Serikat.
Perkiraan Forbes menunjukkan, 25 miliarder di ASÂ telah menyumbangkan total USD 169 miliar selama hidup mereka untuk kegiatan filantropi.
Baca Juga
Jumlah itu pun naik dari yang terhitung tahun lalu, yaitu sebesar USD 149 miliar.Â
Advertisement
Berikut sederet miliarder ternama yang paling aktif dalam kegiatan filantropi, dilansir dari laman Forbes, Minggu (23/1/2022) :
1. Warren Buffet
Dengan sumber kekayaannya dari Berkshire Hathaway, Warren Buffett kemungkinan merupakan filantropi terbesar sepanjang masa berkat upayanya untuk memberikan lebih dari 99 persen kekayaannya.Â
Dengan kekayaan bersih senilai USD 115,6 miliar, buffett kerap aktif dalam kegiatan filantropi di sektor kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Sebagian besar sumbangan yang dikeluarkannya senilai USD 46 miliar—sekitar USD 2 miliar hingga USD 3 miliar saham per tahun - yang telah disumbangkan ke yayasan Bill dan Melinda French Gates, The Giving Pledge.
Tak hanya itu, Buffett juga telah menggelontarkan dana hingga miliaran dolar untuk empat badan amal yang didirikan oleh ketiga anaknya dan mendiang istrinya.
2. Bill Gates dan Melinda FrenchÂ
Dengan sumber kekayaan dari Microsoft, Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda French aktif dalam kegiatan filantropi serupa dengan Warren Buffett, yaitu di sektor kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Dengan kekayaan bersih sebesar USD 133,3 miliar, dan Melinda sebesar USD 6,1 miliar, keduanya sejauh ini telah menyumbangkan USD 33,4 miliar di kegiatan filantropi mereka.
Meskipun keduanya mengakhiri pernikahan mereka tahun lalu, Bill Gates dan Melinda terus menjadi ketua bersama Yayasan Bill & Melinda Gates, wadah bagi hampir semua pemberian filantropi mereka.
Yayasan tersebut menghasilkan USD 5,8 miliar dalam bentuk hibah pada tahun 2020, termasuk pengeluaran untuk penelitian dan vaksin untuk Covid-19.
Selain itu, Melinda juga telah melakukan beberapa pemberian melalui perusahaan investasi dan inkubasinya, Pivotal Ventures.
George Soros hingga MacKenzie Scott
3. George Soros
Dengan sumber kekayaannya dari Hedge fund, George Soros aktif dalam kegiatan filantropi terkait isu demokrasi, pendidikan, antidiskriminasi, hingga kesehatan.
Miliarder dengan kekayaan bersih sebesar USD 8,6 miliar ini menjalankan Open Society Foundations-nya yang mendukung pemerataan ekonomi, antidiskriminasi, hak asasi manusia, reformasi keadilan, dan jurnalisme.
Soros sejauh ini telah mengeluarkan dana sebesar USDÂ 18,1 miliar untuk kegiatan filantropinya.
Pada April 2021, Soros menjanjikan dana USD 500 juta untuk Bard College, sekolah seni liberal dengan 2.400 siswa, 90 mil di utara New York City, tempat ia memiliki ikatan lama.
4. Michael Bloomberg
Pendiri kantor media ternama AS Bloomberg LP, yaitu Michael Bloomberg ktif dalam kegiatan filantropi terkait isu perubahan iklim dan kesehatan. Ia memiliki kekayaan bersih senilai USD 70 miliar dan telah mengeluarkan USD 12,7 miliar untuk kegiatan filantropi.
Mantan walik ota New York ini juga telah menghabiskan lebih dari USD 1 miliar untuk mengekang penggunaan tembakau selama dekade terakhir, dan pada tahun 2018 mengumumkan sumabangan USD 1,8 miliar untuk Universitas Johns Hopkins, yang merupakan almamaternya.
Menyusul protes kasus kematian warga kulit hitam George Floyd pada tahun 2020, Bloomberg Philanthropies mengumumkan sumbangan sebesar USD 100 juta untuk mendukung empat sekolah kedokteran kulit hitam yang bersejarah.
Pada bulan Desember 2021, Bloomberg juga mengumumkan sumbangan USD 750 juta untuk mendukung sekolah charter di 20 wilayah metro di seluruh AS selama lima tahun ke depan.
5. MacKenzie Scott
Dengan sumber kekayaan dari Amazon, mantan istri Jeff Bezos, yakni MacKenzie Scott mengantongi kekayaan bersih sebesar USD 53,5 miliar.
Kegiatan filantropi yang ia jalankan mencakup isu ketidaksetaraan ras, gender, dan ekonomi.
Scott sejauh ini telah mengeluarkan USD 8,61 miliar dalam waktu kurang dari dua tahun ke lebih dari 780 organisasi.
Ia memang tidak memiliki situs web dan tidak berbicara secara terbuka tentang filantropinya—tetapi telah menggunakan situs blog untuk mencatat upayanya menyumbangkan kekayaannya pasca-perceraiannya.Â
Â
Advertisement
Mark Zuckerberg dan Jeff Bezos
6. Mark Zuckerberg dan Istrinya, Priscilla Chan
Dengan sumber kekayaan dari Meta Platforms (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), pasangan miliarder Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan memiliki kekayaan bersih senilai USD 112,8 miliar.Â
Inisiatif Chan Zuckerberg (CZI), organisasi filantropi dan advokasi mereka, mengatakan telah memberikan hibah sebesar USD 3 miliar sejak didirikan pada tahun 2015, mendukung penelitian ilmiah dan medis, serta reformasi pendidikan dan peradilan pidana.
Pada akhir tahun 2021, CZI mengumumkan inisiatif baru untuk sepuluh tahun ke depan, dengan menggelontarkan dan USD 3,4 miliar yang berfokus pada pengukuran dan analisis proses biologis dalam tubuh manusia.
Upaya tersebut mencakup pembentukan institut untuk pencitraan biomedis tingkat lanjut dan pusat di Universitas Harvard yang bekerja menggunakan AI dan pembelajaran mesin dalam biologi dan kedokteran.
7. Jeff Bezos
Dengan kekayaan bersih senilai USD 184,8 miliar, pendiri Amazon sekaligus orang terkaya di dunia, Jeff Bezos ternyata aktif dalam filantropi di isu lingkungan, pendidikan, dan tunawisma.
Sejak ia beralih dari CEO Amazon menjadi ketua pada Juli 2021, Bezos telah mempercepat filantropinya cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar ini untuk pertama kalinya.
2021 lalu, Bezos mengumumkan donasi sebesar USD 1 miliar, jumlah terbesar yang dia berikan sejak Amazon go public pada tahun 1997.Â
Sumbangan itu termasuk dana USD 443 juta untuk organisasi lingkungan dari The Bezos Earth Fund, USD 100 juta untuk yayasan mantan presiden Barack Obama, dan USD 96 juta untuk bantuan nonprofit keluarga tunawisma melalui Bezos Day One Fund.
Tepat sebelum Bezos menerbangkan roket Blue Origin-nya pada Juli 2021, Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian mengumumkan sumbangan USD 200 juta dari Bezos. Namun, di mana dia menyumbangkan hadiah itu tidak diungkapkan.
Â