Sukses

Cara Swasta Dukung Indonesia Pimpin Pengembangan Kendaraan Listrik Dunia

Pemerintah berencana menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang terintegrasi.

Liputan6.com, Jakarta Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro®, perusahaan teknologi global terdepan di ekosistem baterai swap yang mendukung mobilitas perkotaan secara berkelanjutan.

Melalui penandatanganan MoU ini, Electrum dan Gogoro akan bekerja sama untuk memperkuat pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia khususnya pada kendaraan roda dua dan solusi baterai yang efisien.

Kolaborasi Electrum dan Gogoro diperkuat dengan kemampuan dan pengalaman lintas sektoral dari tiap perusahaan di bidang teknologi serta energi hulu dan hilir.

Hal ini sekaligus mendukung rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang terintegrasi. Selain itu, kolaborasi strategis ini merupakan penguatan dan kelanjutan kerja sama Gojek dan Gogoro yang telah berlangsung selama ini dalam pelaksanaan uji coba sepeda motor listrik dan baterai swap di Jakarta.

“Sebagai perusahaan teknologi perintis di sektor EV Indonesia, tujuan Electrum adalah untuk mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan ambisius ini memerlukan penerapan teknologi dan proses bertaraf dunia, dan kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Gogoro yang merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan solusi mobilitas dan energi yang efisien," kata  Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir, Minggu (23/1/2022). 

"Sudah menjadi fokus kami untuk terus memberikan solusi transportasi lebih ramah lingkungan ke Indonesia didasari oleh misi kami untuk memelihara lingkungan hidup dan masyarakat yang kami layani, serta berkontribusi pada kemandirian energi dan inisiatif iklim nasional," lanjutnya. 

Kerja sama dengan Gogoro merupakan bagian dari langkah nyata Electrum mewujudkan pengembangan ekosistem EV di Indonesia. Bagi Gogoro, MoU ini merupakan kesempatan untuk memperkenalkan platform baterai swap yang telah teruji ke pasar Indonesia.

Hingga saat ini, Gogoro telah mengalami pertumbuhan yang pesat dengan berbagai uji coba di Taiwan dan telah memiliki lebih dari 450.000 pengendara, lebih dari 10.000 stasiun pertukaran baterai di 2.300 lokasi, dan lebih dari 250 juta baterai swap.

“Kolaborasi antara Gojek dan Gogoro telah dimulai sejak tahun lalu. Kami melakukan uji coba komersial ratusan motor listrik di Jakarta Selatan dan telah berjalan dengan baik. Kami antusias memperkuat kolaborasi yang telah berjalan ini melalui MoU antara Electrum dan Gogoro, dan bersama-sama mencari cara baru untuk menjadikan EV sebagai gaya hidup sehari-hari di Indonesia," ungkap Direktur Electrum Kevin Aluwi. 

2 dari 2 halaman

100 Persen Kendaraan Listrik

Kolaborasi antara Electrum dan Gogoro juga sejalan dengan komitmen Gojek dan TBS untuk mencapai Zero Emissions pada tahun 2030, mendukung Gojek menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di tahun 2030 serta investasi TBS dalam energi bersih dan terbarukan pada periode waktu yang sama.

Melalui inisiatif bersama Gogoro, Gojek dan TBS menargetkan untuk mempercepat pengembangan ekosistem yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

“Kami memulai Gogoro dengan visi untuk mengubah transportasi perkotaan dengan menghadirkan solusi melalui kendaraan listrik yang pintar dan berkelanjutan bagi masyarakat, baik untuk hari ini maupun generasi mendatang. Platform baterai swap yang inovatif dan teknologi kendaraan listrik pintar kami telah menjadi pemimpin selama uji coba di pasar Taiwan, dimana satu dari empat kendaraan roda dua yang dijual di Taipei pada Desember 2021 menggunakan baterai swap Gogoro," tutur Founder, CEO dan Chairman of the Board of Gogoro, Horace Luke.

"Sejak tahun lalu, kami berkolaborasi dengan Gojek untuk melakukan uji coba kendaraan listrik roda dua di Jakarta untuk mentrasisi armada Gojek yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin ke tenaga listrik," tutup dia.