Liputan6.com, Jakarta - Harga emas memperpanjang penurunan pada perdagangan Jumat dan mencetak penurunan mingguan terburuk sejak akhir November. Harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.784,40 per ounce pada pukul 15.48 GMT.
Harga emas terus mengalami tekanan usai Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menegaskan kembali rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi di era pandemi dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Maret 2022.
Baca Juga
Artikel mengenai penurunan harga emas ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Advertisement
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 30 Januari 2022:
1. Harga Emas Cetak Penurunan Terburuk sejak November 2021
Harga emas memperpanjang penurunan pada perdagangan Jumat dan mencetak penurunan mingguan terburuk sejak akhir November. Pendorong penurunan harga emas karena meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS mendorong nilai tukar dolar AS ke level tertinggi dalam beberapa bulan.
Mengutip CNBC, Sabtu (29/1/2022), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.784,40 per ounce pada pukul 15.48 GMT. Ini mencapai level terendah dalam enam minggu dan menuju penurunan mingguan sekitar 2,6 persen.
Simak artikel selengkapnya di sini
2. Fakta-Fakta Harta Karun di Lumpur Lapindo, Benarkah Bernilai Tinggi?
Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan adanya temuan harta karun logam lain di dalam lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Harta karun tersebut adalah kandungan logam lainnya yang disebut critical raw material.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono memyampaikan, penelitian kandungan logam tanah jarang sudah dijalankan sejak 2020. Dari kajian tersebut ditemukan lumpur Lapindo ternyata punya potensi critical raw material yang besar.
"Selain logam tanah jarang ada logam lain termasuk critical raw material, yang jumlahnya lebih besar," jelas Eko.
Simak artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Jokowi Kembali Tekankan Bakal Hentikan Ekspor Bahan Mentah Bauksit, Tembaga, Timah, dan Emas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan komitmennya untuk menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. Bahan mentah yang akan dihentikan ekspornya adalah bauksit, tembaga, timah, dan emas.
Pada Januari 2020 pemerintah sudah melarang ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019. Jauh sejak beberapa tahun sebelumnya, pemerintah juga gencar menerapkan program hilirisasi nikel.
“Tidak hanya nikel saja saya setop. Tahun ini mungkin setop lagi bauksit, tahun depan tembaga, tahun depan timah, tahun depan emas, tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah,” ujar Presiden Jokowi.