Sukses

PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang 1-14 Februari 2022

Pemerintah akan terus meningkatkan vaksinasi baik dosis 1 dan 2 yang masih di bawah 50 persen untuk wilayah luar Jawa-Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperpanjang penerapan PPKM luar Jawa-Bali mulai 1 Februari hingga 14 Februari 2022. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers update PPKM, Senin (31/1/2022).

“Ke depan di luar Jawa Bali akan ada perpanjangan yaitu tanggal 1 sampai 14 Februari berdasarkan level assessment pandemi, baik itu terkait transmisi komunitas atau tingkat penularan, kasus, tingkat kematian, dan juga rawat inap, termasuk testing,tracing, dan treatment,” kata Menko Airlangga.

Sementara itu, Pemerintah juga akan terus meningkatkan vaksinasi baik dosis 1 dan 2 yang masih di bawah 50 persen untuk wilayah luar Jawa-Bali.

Hingga kini, berkat bantuan TNI/POLRI, daerah seperti Maluku tingkat vaksinasinya sudah meningkat 67,7 persen, Papua Barat 47,6 persen, namun Papua masih diangka 27,4 persen.

Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk dosis vaksin booster di luar Jawa-Bali juga akan ditingkatkan. Tercatat secara nasional dosis vaksin booster baru mencapai 2,3 persen, dan luar Jawa-Bali sebesar 1,6 persen.

“Ini tentu akan didorong agar luar Jawa-Bali bisa seimbang dengan Jawa-Bali,” ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harus Waspada

Lebih lanjut, seiring dengan perpanjangan PPKM di luar Jawa-Bali, tingkat kasus covid-19 di beberapa kabupaten dan kota menurun. Di level 1 ada 164 kab/kota, level 2 ada 219 kab/kota, level PPKM 3 ada 3 kab/kota di Jayawijaya, Yapen, dan Jayapura.

Sementara itu, di luar Jawa-Bali terlihat kasus harian covid-19 mulai mengalami peningkatan. Tercatat 499 kasus, dengan transmisi lokal 496 kasus, dan kasus berdasarkan PPLN 3 kasus. Lalu, tingkat Kematiannya, per 30 Januari tercatat 2 kasus, dan kasus aktif covid-19 ada 3.326 kasus dari 61.713 kasus aktif.

“Artinya proporsi kasus aktif di luar Jawa-Bali sebesar 5,4 persen. Namun kita harus juga waspada, ini sudah dilihat dari data Kemenkes, beberapa provinsi seperti Sumatera Utara, Kaltim, Sulawesi Utara, Sulawesi Selayan, Jayapura, kasus omicronnya sudah masuk dari transmisi lokal,” pungkas Menko.