Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan UMKM sebesar Rp 39,37 triliun per Desember 2021. Angka ini menjadikan saluran pembiayaan kepada UMKM mencapai 23,05 persen.
Direktur Ritel Banking BSI Kokok Alun Akbar menuturkan rasio pembiayaan terhadap UMKM ini terus meningkat dari Desember 2020 hingga Desember 2021. Rasio pembiayaan ini paling besar tercatat di usaha kecil sebesar Rp 18,76 Triliun, diikuti usaha menengah sebesar Rp 11,66 triliun dan mikro sebesar Rp 8,96 triliun.
“BSI dorong pembiayaan UMKM sehingga komposisi BSI di desember 2021 mencapai 23,05 persen atau meningkat dari 2020 sebesar 22,440 persen,” katanya dalam konferensi pers Kinerja Triwulan IV 2021 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (2/2/2022).
Advertisement
Kedepannya, Kokok mengaku akan terus menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dengan kategori keuangan yang sehat. BSI juga diketahui telah melakukan restrukturisasi keuangan terhadap nasabah secara umum dan UMKM.
“Kedepan kami harap tak akan luntur dan kami akan salurkan terus ke target nasabah yang sehat dan sustain. Kami turut bantu nasabah melalui restrukturisasi pembiayaan yang teradmpak pandemi. Kami lakukan resktrukturisasi pembayaan ke 93 ribu nasabah atau 8,2 persen total nasabah dengan nilai Rp 18,41 triliun atau 9,4 persen dari total pembiayaan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Risk Management BSI, Tiwul Widyastuti mengatakan tingkat Financing at Risk BSI menunjukkan perbaikan kualitas. Di Desember 2021, tercatat FAR di angka 17,69 persen. Angka ini menunjukkan penurunan menjadi Rp 30,3 triliun dari Rp 32,9 triliun di Desember 2020.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peringkat Kelima
PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan tabungan sebesar 12,84 persen di Desember 2021. Angka ini meningkat menjadi Rp 99,375 triliun dari sebelumnya Rp 88,066 triliun di Desember 2022.
Pencapaian ini menjadikan BSI menempati posisi ke-lima secara nasional dalam peringkat tabungan per November 2021. BSI berada di bawah BRI, BCA, Mandiri, dan BNI.
Pertumbuhan tabungan BSI ini ditopang paling utama oleh jenis tabungan wadiah yang tercatat tumbuh 15,3 persen secara year on year.
“Kami bersykur kepercayaan dari masy indoneisa terlihat dari pertumbuhan tabungan jadi 12,84 persen meningkat dari Rp 88,066 triliun menjadi Rp 99,375 triliun dengan ditopang oleh Tabungan wadiah tumbuh 15,3 persen,” kata Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho.
Advertisement