Sukses

Intip Sederet Agenda KSSK dalam Presidensi G20

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati mengatakan KSSK akan mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati mengatakan KSSK akan mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Dalam Presidensi G20, KSSK akn mendukung sejumlah topik yang akan dibahas yakni pengutamaan sistem pembayaran di era digital dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan.

"Topik yang akan diusung pada G20 terkait penguatan sistem pembayaran dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2022 dan Perkembangan Makro Ekonomi dan Sektor Keuangan Triwulan IV tahun 2021, Jakarta, Rabu (2/2).

Menteri Keuangan ini menjelaskan, pengembangan pembiayaan berkelanjutan merupakan dukungan dari pemerintah untuk agenda perubahan iklim dan ancaman dari perubahan iklim.

Selain itu Indonesia akan mengusung agenda peningkatan sistem keuangan yang inklusif, terutama di bidang teknologi digital.

Sementera itu, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebagai focal point di Finance Track dengan dukungan OJK dan LPS akan mengawal pembahasan agenda prioritas Finance Track. Antara lain koordinasi exit strategy untuk mendukung pemulihan global.

Upaya penanganan dampak pandemi (scarring effects) dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sistem Pembayaran di Era Digital

Penguatan sistem pembayaran di era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance), peningkatan sistem keuangan yang inklusif, perpajakan internasional, infrastruktur, serta penguatan arsitektur kesehatan global.

"Perpajakan internasional ini sangat penting, terutama karena pandemi membuat setiap negara harus mengelola fiskalnya masing-masing. Sehingga perpajakan internasional sangat penting," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com