Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sempat menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter pada Januari 2022 lalu. Pembelian komoditas tersebut pun dibatasi guna mencegah terjadinya aksi panic buying.
Kendati begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, minyak goreng masih memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,01 persen pada Januari 2022 lalu.
"Namun tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya. Begitu pemerintah mulai menerapkan kebijakan, lambat-laun semakin ke sini tuh pengaruhnya semakin sedikit," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Rabu (2/2/2022).
Advertisement
Menurut catatannya, porsi minyak goreng kepada inflasi pada Januari 2022 jauh lebih kecil dibanding Desember 2021 lalu, yang mencapai 0,08 persen.
Artinya, Margo mengatakan, sudah banyak pasar-pasar yang menggunakan harga acuan tertinggi atau HET minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter pada bulan lalu.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fase Uji Coba
Sebagai catatan, pemerintah masih memulai fase uji coba penerapan harga minyak goreng Rp 14.000 di toko ritel seperti Alfamart dan Indomaret pada Januari lalu. Sehingga pedagang pasar belum mendapatkan porsi subsidi minyak goreng satu harga.
"Tetapi dalam catatan kami, masih ditemui ada beberapa pasar belum sediakan. Sehingga andil ini masih berpengaruh pada inflasi, tapi tidak sebesar pada bulan-bulan sebelumnya," ujar Margo.
Advertisement