Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi yang masih menghimpit perekonomian, ternyata tren fesyen khususnya busana muslim tetap berkembang di Indonesia. Bahkan, ada pengusaha lokal yang tetap membuka cabang offlinenya di Tangerang untuk tetap memenuhi permintaan pasar.
Tren fesyen muslim belakangan masih tetap menjadi incaran di Indonesia. Terlebih dengan membuka toko offline di pusat perbelanjaan saat pandemi, seperti cara agar mall tetap hidup di tengah pandemi.
"Kami pengusaha lokal tetap optimis, pandemi ini ada awal pasti ada akhir. Sekaligus kita beri semangat, ayo kita buat ekosistem, kita buat sama-sama pusat perbelanjaan tetap hidup di saat pandemi ini," tutur Sapari, Owner merk busana muslim Nooby, saat ditemui di Tangcity Mall, Sabtu (5/2/2022).
Advertisement
Namun menurutnya tidak bisa dipungkiri, di tengah pandemi ini penjualan online juga harus dilakukan, terutama dengan bekerjasama dengan market place yang sudah mendapat hati bagi kostumernya. Bahkan, Sapari mengungkapkan, bila 85 persen penjualan onlinenya didominasi oleh salah satu merk market place.
"Sementara untuk penjualan di toko per bulan itu omsetnya Rp 100 sampai 200 juta, tidak semua toko, tapi kisaran segitu. Jadi antara penjualan offline dan online saling mendukung," ungkap pria yang sudah membuka 91 cabangnya itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jelang Bulan Ramadhan
Tapi tetap saja, lanjut Sapari, untuk produk fesyen harus ada sensasi touch, merasakan dan melihat langsung ukuran dan model. Sehingga dirasa perlu membuka cabang toko offline di berbagai pusat perbelanjaan.
Terlebih jelang bulan Ramadhan yang tinggal menghitung pekan, Sapari mengaku brand busana muslim harus mencuri start untuk memperkenalkan desainnya. Sehingga bisa menarik perhatian peminatnya.
"Iya kita tonjolkan desain favorit, meskipun tiap bulan pasti kita ganti desain. Agar lebih menarik, kita juga tampilkan versi outfitnya, jadi sudah sepaket atas bawah serta aksesorisnya,"ujar Sapari. (Pramita Tristiawati)
Â
Advertisement