Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi telah menyiapkan tiga tema besar dalam perhelatan G20 pada kelompok kerja di sektor perdagangan.
Pertama mengenai arsitektur global, kedua transformasi digital, dan ketiga transisi energi hijau atau energi terbarukan.
Baca Juga
"Jadi ketiga hal tersebut menurut saya menjadi tantangan utama daripada kegiatan ekonomi dan peradaban dunia pada saat ini,," kata Mendag Lutfi dalam acara Inagurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi dan Industri G20, Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Dia mengatakan permasalahan dari pada arsitektur global harus segera diselesaikan. Sebab, Indonesia tidak hanya menghadapi pandemi yang tidak selesai-selesai, tetapi musti berbicara tentang bagaimana menyelesaikan pandemi akan datang.
"Pandemi telah mengajarkan bahwa tidak ada orang yang boleh ditinggalkan di dalam penyelesaian ini. Dan ini kita sudah menjadi bukti bahwa tidak ada yang selamat sampai semua selamat. Karena kalau tidak tidak selesai-selesai ini varian daripada covid-19 seperti nanti akan ketemu varian-varian lain," kata dia.
"Vaksin juga menjadi faktor yang sangat serius dan telah mengajarkan kita untuk kita menyelesaikan ini secara bersama-sama," sambungnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sangat Penting
Mendag Lutfi menambahkan, transformasi ekonomi digital juga merupakan hal yang penting harus di bahas. Karena dalam Covid-19 ini ternyata transformasi digital menjadi salah satu kunci untuk bisa mendekatkan gap antara kaya dan miskin. Dengan demikian, ini jadi menciptakan pulang sendiri.
"Bahkan ada beberapa yang sukses di transformasi digital pengusaha, UMKM di Indonesia bisa bukan hanya survive bertahan ketika Covid-19 tetapi juga bisa menciptakan nilai tambah keuntungan yang lebih di masa Covid-19," katanya.
Selanjutnya mengenai transformasi dari transisi untuk menjadi energi baru terbarukan juga menjadi salah satu yang penting. Karena permasalahan ini adalah masalah nyata mesti dihadapi bersama-sama dengan kolaborasi.
"Tetapi ongkosnya akan besar sekali dengan transisi ini kerja sama antara yang kaya dan miskin akan menjamin bahwa kehidupan kita dimasa yang akan datang akan menjadi lebih baik," katanya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement