Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN melaporkan, realisasi penyaluran kredit di tahun 2021 mencapai Rp274,83 triliun. Angka ini tumbuh 5,66 persen secara year on year (yoy) dari Rp260,11 triliun pada tahun 2020.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, pertumbuhan kredit Bank BTN mengonfirmasi bahwa sektor perumahan telah pulih setelah melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sebab, pembiayaan pemilikan rumah tetap mengalir sekalipun dihadapkan pada persoalan pandemi.
Baca Juga
"Ini terbukti dari penyaluran kredit perseroan tahun 2021 yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, dan berada di atas rata-rata kredit industri perbankan pada kisaran 5,24 persen," ungkapnya dalam press conference Paparan Kinerja 2021 Bank BTN di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Haru mengungkapkan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy. Atau mencapai Rp130,68 triliun pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp120,72 triliun.
Adapun KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 4,14 persen yoy menjadi Rp83,25 triliun pada tahun 2021. Sedangkan, di tahun 2020 pertumbuhan KPR Non-Subsidi hanya mencapai Rp79,93 triliun.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dominasi KPR
Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tersebut membuat Bank BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sekitar 90 persen. Sementara KPR secara nasional Bank BTN menguasai pangsa pasar sekitar 40 persen.
Haru menambahkan, berbagai insentif yang diberikan Pemerintah berhasil menjaga daya beli konsumen. Sehingga, permintaan kredit rumah tetap meningkat.
"Kami optimistis, pada saat ekonomi semakin pulih, dan pandemi berlalu sepenuhnya, permintaan KPR dapat meningkat lebih tinggi lagi," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement