Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan Ekonomi pada 2021 hanya tumbuh 3,69 persen (yoy). Meskipun lebih baik dari capaian tahun 2020 yang tumbuh -2,07 persen, namun capaian tersebut jauh dibawah target pemerintah yang menginginkan pertumbuhan ekonomi 5 persen.
Peneliti Indef, Riza Annisa menilai gagalnya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi bukan di masa pandemi saja. Melainkan sudah 7 tahun berturut-turut sejak tahun 2015.
Baca Juga
"Lagi-lagi target ekonomi kita tidak tercapai. Sejak tahun 2015 sampai 2021 target ekonomi yang ada di APBN tidak pernah tercapai," kata Riza dalam konferensi pers Indef, Jakarta, Selasa (8/2).
Advertisement
Pada tahun 2015, UU APBN menetapkan target pertumbuhan sebesar 5,7 persen. Namun realisasinya hanya tumbuh 4,88 persen. Di tahun 2016, target pertumbuhan ditetapkan tumbuh 5,2 persen, tetapi realisasinya tumbuh 5,02 persen.
Kemudian di tahun 2017 target tidak berubah yakni 5,2 persen. Tetapi realisasinya masih kurang dari target uakni 5,07 persen. Di tahun 2018 target pertumbuhan kembali dinaikkan menjadi 5,4 persen tetapi realisasinya hanya tumbuh 5,17 persen.
Di tahun 2019 target pertumbuhan diturunkan menjadi 5,3 persen dan realisasinya ikut turun menjadi 5,02 persen. Memasuki tahun 2020 target pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berubah, namun realisasinya terkontraksi hingga -2,07 persen karena adanya pandemi.
"Ini jadi catatan tersendiri karena sejak 7 tahun lalu target pertumbuhan ekonomi kita tidak pernah tercapai," kata Riza.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Hanya 4,3 Persen
Peneliti Indef lainnya, Eko Listiyanto menilai seharusnya pemerintah tidak menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang terlalu optimis. Mengingat tingginya target selalu gagal dicapai selama 7 tahun terakhir.
"7 kali kita gagal capai target, kalau alasannya untuk memberikan optimisme, para pelaku bisnis sekarang lebih menyukai angka yang realistis," kata dia.
Meksi realisasi pertumbuhan tahun 2021 hanya 3,69 persen, namun pemerintah tetap optimis tahun depan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,2 persen. Sebaliknya, Eko menilai pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan mencapai target.
Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 hanya mampu tumbuh 4,3 persen dengan asumsi momentum pertumbuhan terus berlanjut di sepanjang tahun.
"Sejauh ini kami melihat belum akan mencapai target, proyeksi Indef tahun ini hanya tumbuh 4,3 persen," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement