Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan 8.000 alumni Kartu Prakerja di Sentul pada Jumat kemarin. Di hadapain ribuan orang itu, Jokowi mengaku senang lantaran Program Kartu Prakerja yang telah berlangsung 2 tahun bisa berjalan dengan baik.
Ia pun mengatakan, masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut program Kartu Prakerja kwrena tercatat ada 115 juta orang ambil bagian hingga gelombang ke-32.
“Saya sangat senang sekali terhadap program Kartu Prakerja, dan saya sangat apresiasi yang daftar sudah 115 juta (orang) yang terverifikasi 84 juta (orang) yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, angka yang tidak kecil 12,8 juta orang,” kata Jokowi dalam dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, seperti ditulis Sabtu (18/6/2022).
Advertisement
Jokowi menceritakan kepada alumni Kartu Prakerja, program tersebut pertama kali diimplementasikan saat awal pandemi. Kendati begitu, program kartu prakerja bisa berjalan dengan baik karena menggunakan platform digital.
Melalui platform digital, penyaluran uang peserta Kartu Prakerja bisa langsung diterima melalui rekening masing-masing peserta. Sehingga mekanismenya terbilang mudah dan cepat.
Dalam pertemuan kemarin, terdapat beberapa fakta baru mengenai Kartu Prakerja. Dirangkum Liputan6.com Sabtu (18/6/2022), beriktu fakta-fakta baru Program Kartu Prakerja:
1. Ditiru Negara Lain
Keberhasilan program Kartu Prakerja di Indonesia mencuri perhatian dunia, termasuk Pemerintah Belanda yang tertarik terhadap program tersebut. Bahkan program Kartu Prakerja dinilai bisa menjadi percontohan dan diterapkan di negara-negara berkembang lainnya.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja bersama Presiden RI Joko Widodo, yang dilaksanakan Hybrid, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
“Dalam pertemuan di Davos Menteri Labor dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain bapak presiden,” kata Menko Airlangga.
Program Kartu Prakerja adalah salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.
Airlangga juga melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, Maroko, Program Kartu Prakerja dipilih sebagai program yang digunakan untuk menghadapi tantangan the future of work yang terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga adult lifelong learning.
“Dari hampir seluruh negara yang memaparkan yang paling siap dan sudah operasional Insyaallah dari Indonesia melalui kartu prakerja,” ujarnya.
Selama dua tahun pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai gelombang ke-32 dan memiliki lebih dari 12,8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 95 persen telah menerima insentif.
Dari data yang tercatat, penerima Kartu Prakerja 56 persen tinggal di desa, 49 persen adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. 30 Persen Peserta Kartu Prakerja Sudah Tidak Menganggur
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menko Airlangga mengatakan 30 persen yang telah mengikuti program Kartu Prakerja kini sudah tidak menganggur alias telah bekerja maupun berwirausaha.
Hal itu disampaikan dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja bersama Presiden RI Joko Widodo, yang dilaksanakan Hybrid, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
Selama dua tahun pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai gelombang ke-32 dan memiliki lebih dari 12,8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 95 persen telah menerima insentif.
“Dari yang mengikuti prakerja, 30 persen yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, dan 90 persen itu peningkatan kompetensi produktivitas dan meningkatkan daya saing,” ujar Menko Airlangga.
Kemudian, 66 persen menggunakan sertifikasi prakerja untuk mendapatkan pekerjaan, 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening Bapak Presiden tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet, sehingga ini menjadi bagian dari program inklusi keuangan.
“Dari bantuan dana yang diberikan Rp600.000 untuk 4 bulan, 92 persen untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha,” kata Airlangga.
Menko Airlangga, menyebut program kartu prakerja adalah salah satu program Government to People (G to P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.
Advertisement
3. Lanjut hingga 2024
Para alumni program Kartu Prakerja meminta program pelatihan berbasis digital terus dilanjutkan. Bahkan diharapkan bisa berlanjut meskipun masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir di tahun 2024 mendatang.
Menanggapi itu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan program Kartu Prakerja telah banyak dirasakan manfaatnya. Sehingga masyarakat meminta program tersebut dilanjutkan.
"Itu menunjukkan bahwa manfaat memang diterima oleh mereka, peserta Kartu Prakerja," kata Jokowi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).
Jokowi menuturkan hasil survei yang dilakukan menunjukkan 88,9 persen peserta telah mendapatkan manfaat dari program Kartu Prakerja. Lewat program ini mereka mendapatkan manfaat berupa keterampilan yang lebih baik.
"Ini penting, data 89 persen adalah sebuah apresiasi," kata dia.
Untuk itu, pemerintah akan melakukan evaluasi pelaksanaan program selama 2 tahun ini. Agar programnya bisa dilanjutkan dengan berbagai penyempurnaan.
"Yang penting sekarang dievaluasi dulu, ada koreksi-koreksi.Tapi yang jelas dalam pengembangan SDM negara kita ini sangat baik, up skilling dan re-skilling," ungkapnya.
4. Menko Airlangga Jadi Motor Penggerak Kartu Prakerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto adalah salah satu motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja. Jokowi juga menyebut orang-orang yang berperan dalam keberhasilan program tersebut.
"Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian. Beliau ini "motor"-nya yang menggerakkan Kartu Prakerja, bersama dengan Ibu Deni dan Mas Hengki Sihombing (dua orang manajemen pelaksana) beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya," kata Presiden dalam sambutannya pada acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
Disisi lain, Jokowi mengaku senang lantaran program kartu prakerja yang telah berlangsung 2 tahun bisa berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat Indonesia saat mendaftar, tercatat ada 115 juta orang hingga gelombang ke-32.
“Saya sangat senang sekali terhadap program Kartu Prakerja, dan saya sangat apresiasi yang daftar sudah 115 juta (orang) yang terverifikasi 84 juta (orang) yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, angka yang tidak kecil 12,8 juta orang,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan kepada alumni kartu prakerja, program tersebut pertama kali diimplementasikan saat awal pandemi. Kendati begitu, program kartu prakerja bisa berjalan dengan baik karena menggunakan platform digital.
Advertisement