Liputan6.com, Jakarta - Utang konsumen Amerika Serikat di tahun 2021 mencapai rekor yang cukup tinggi, ketika suku bunga diperkirakan akan meningkat secara substansial.
Dilansir dari CNBC, Rabu (9/2/2022) total utang konsumen AS pada akhir tahun 2021 mencapai USD 15,6 triliun atau setara Rp 223,6 kuadriliun, melonjak dari year-over-year sebesar USD 333 miliar selama kuartal keempat dan lebih dari USD 1 triliun untuk setahun penuh.
Angka tersebut diungkapkan data yang dirilis Federal Reserve New York.
Advertisement
Kenaikan utang konsumen triwulanan di AS merupakan lonjakan terbesar sejak 2007, dan kenaikan tahunan yang terbesar dalam catatan sejak 2003.
Berita kenaikan utang ini muncul menjelang periode di mana Federal Reserve diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga dalam upaya menekan inflasi, yang berjalan pada kecepatan tercepat dalam hampir 40 tahun.
Pasar memperkirakan bahwa Bank Sentral AS tersebut akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret mendatang, yang pertama dari setidaknya lima kenaikan tahun ini, dengan total 1,25 poin persentase.
Pergerakan suku bunga The Fed secara langsung terkait dengan suku bunga utama yang dibayar konsumen untuk berbagai bentuk utang, termasuk kartu kredit dan hipotek dengan suku bunga yang dapat disesuaikan.
Sebagian besar peningkatan beban utang berasal dari hipotek, yang melihat peningkatan saldo hingga USD 890 miliar untuk tahun ini dan USD 258 miliar pada kuartal keempat, menjadi hampir USD 11 triliun.Â
Â
Penggunaan Kartu Kredit di AS Meningkat
Saldo penggunaan kartu kredit di AS juga meningkat USD 52 miliar dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Angka tersebut mencetak rekor triwulanan baru yang membawa total utang dalam kategori penggunaan kartu kredit menjadi USD 860 miliar.
Harga mobil baru di AS kini juga naik 11,8 persen tahun ini sementara harga kendaraan bekas melonjak 37,3 persen, demikian menurut data dari Departemen Tenaga Kerja AS.
Salah satu area yang mengalami sedikit peningkatan adalah pinjaman dana mahasiswa, yang naik tipis yaitu hanya USD 20 miliar untuk tahun ini dan benar-benar menurun sedikit pada kuartal keempat.Â
Advertisement