Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemulihan ekonomi pada saat pandemi Covid-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis finansial asia terjadi pada 1997-1998.
Terlebih, lanjut Sri Mulyani, krisis finansial asia memakan waktu bertahun-tahun untuk bisa mengembalikan beberapa indikator ekonomi.
Baca Juga
"Pendem ini kita pulihnya jauh lebih cepat dibandingkan waktu Asian Financial Crisis," kata Menteri Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2).
Advertisement
Dia mencontohkan, saat krisis 1997-1998 sektor manufaktur mengalami kontraksi sangat dalam. Bahkan butuh waktu selama tujuh tahun baru bisa kembali pulih.
"Sekarang ini hanya dibutuhkan lima kuartal, bukan 5 tahun. Kemampuan kita sekarang untuk pulih (cukup baik)," katanya.
Seperti diketahui selama 2021, sektor manufaktur Indonesia berhasil tumbuh 3,4 persen, dari sebelumnya yang mengalami kontraksi atau minus 2,9 persen. Dari sisi produksi dan suplai semua indikator ekonomi selama 2021 juga mengalami laju positif.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sisi Konsumsi
Bendahara Negara itu menambahkan, dari sisi konsumsi pada 2021 berhasil tumbuh 2,0 persen dari sebelumya sempat kontraksi 2,6 persen. Kemudian investasi berada di 3,8 persen dari sebelumnya kontraksi 5,0 persen.
Selain itu, indikator lainnya yang juga mengalami pertumbuhan diantaranya adalah ekspor dan impor, di mana masing-masing berada 24,0 persen dan 23,3 persen. Adapun sebelumnya kedua sektor ini mengalami kontraksi mencapai 6,1 persen dan 16,7 persen.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement